Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) berpendapat platform keuangan Tiktok hanya akan digunakan untuk pembelian di Tiktok Shop.
Alhasil, aplikasi keuangan Tiktok ini tidak akan bersaing dengan dompet digital ataupun jenis pembayaran lainnya.
Menurut Ketua Umum IDIEC, Tesar Sandikapura, Tiktok sudah memiliki komunitas yang besar baik dalam media sosial maupun sosial commerce, tetapi belum untuk alat pembayaran.
“Tapi apakah ini bisa dipakai di merchant-merchant luar, saya lihat sih belum. Jadi ini masih akan fokus di marketplacenya dulu, sampai dia kuat, barulah dia main di luar,” ujar Tesar kepada Bisnis, pada Jumat (4/8/2023).
Kendati demikian, Tesar juga mengatakan ini merupakan hak Tiktok untuk menentukan bisnis modelnya seperti apa. Akankah Tiktok Pay dibuat untuk internal Tiktok saja atau juga untuk pembayaran sehari-hari.
“Jadi kalo izin e-wallet itu sebenarnya, kalo dia uda punya izin itu bebas mau buat internal mereka aja atau untuk di luar. Jadi itu sebenarnya masalah model bisnis saja,” ujar Tesar.
Tesar menyatakan jika Tiktok Pay ini jadi, nantinya ia akan berjalan layaknya GoPay. Hal ini dikarenakan Gopay juga berawal dari platform pembayaran yang bermula dari aplikasi dan kemudian perlahan menjadi aplikasi pembayaran tersendiri.
Sebagai informasi, sebelumnya Tiktok dikabarkan tengah menghubungi Bank Indonesia mengambil lisensi pembayaran di Indonesia.
Dengan demikian, jika hal itu disetujui, Tiktok dapat menghadirkan layanan pembayaran seperti ShopeePay, Gopay, ataupun DANA.