Bisnis.com, JAKARTA – Bos Twitter, Elon Musk mengabarkan perubahan situs Twitter yang kini bisa diakses melalui X.com pada Senin (24/7/2023) kemarin. Namun, ketika X.com diketik di mesin pencari, muncul pemberitahuan situs diblokir oleh Kominfo.
Pada pemberitahuan tersebut, dituliskan situs diblokir oleh Pemerintah Indonesia sebab di dalamnya memuat konten negatif yang melanggar peraturan perundangan negara.
Hal ini mulai ramai dibicarakan warganet, terkhususnya para pengguna Twitter sendiri, saat pertama kali diangkat oleh pengguna dengan username @Eno_Bening sore kemarin.
“Atas perintah Elon Musk, Twitter resmi rebranding menjadi X (xdotcom). Jadi kalo kamu ketik url di web, kamu akan diarahkan ke Twitter. Tapi ternyata ga bisa di Indonesia. Hayoloh om Elon Musk, ada apa nih?” demikian tertulis di unggahannya.
Sejumlah warganet lain turut membagikan temuannya di perangkat masing-masing. Salah satu pengguna menunjukkan pencarian X.com menuntunnya ke situs GoDaddy, sedangkan yang lainnya mengaku langsung dialihkan ke laman lain sebab situs terdeteksi tidak aman.
Sementara sebagian warganet berhasil diarahkan ke Twitter melalui alamat X.com, spekulasi muncul dari mereka yang masih gagal, yaitu alamat X.com sebelumnya mungkin terkoneksi dengan situs pornografi sehingga diblokir oleh pemerintah.
Namun terkait hal tersebut, Kominfo belum memberi tanggapan. Twitter dapat mengonfirmasi Kominfo terkait hal ini agar alamat X.com dapat diakses di Indonesia. Untuk sementara, pengguna masih bisa mengakses Twitter dari alamat Twitter.com.
Sebelumnya, Musk menyampaikan akan mengubah logo burung biru Twitter menjadi X sejak tiga hari lalu. Hal ini sebagai langkah rebranding Twitter terkait usahanya mengejar pendapatan di tengah arus kas yang diketahui belum membaik sejak diakuisisi Musk akhir tahun lalu.
“Segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek twitter dan, secara bertahap, semua burung.” Demikian imbaunya melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Minggu (23/7/2023) kemarin.
Saat ini, logo X berwarna hitam telah menghiasi situs Twitter. Namun sebaliknya, logo di kantor pusat Twitter diketahui terhambat proses pencopotannya.