CEO OpenAI Rilis Worldcoin, Pembelian Wajib Pakai Pemindaian Iris Mata

Crysania Suhartanto
Senin, 24 Juli 2023 | 18:15 WIB
Investor memantau pergerakan harga kripto melalui ponselnya di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau pergerakan harga kripto melalui ponselnya di Jakarta, Minggu (20/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - CEO OpenAI Sam Altman meluncurkan proyek uang kripto Worldcoin di bawah naungan Tools for Humanity yang berbasis di San Fransisco dan Berlin. 

Menariknya, proyek yang satu ini hanya dapat dibuat dan digunakan oleh manusia sungguhan. 

Diketahui, untuk mendapatkan World ID atau akun kripto Worldcoin, para calon pengguna harus melakukan pemindaian iris mata, dengan tujuan agar pengguna dapat membedakan antara orang sungguhan dengan robot AI daring. 

Selain itu, hal ini dapat mengurangi penipuan saat melakukan transaksi. Sam Altman optimistis Worldcoin ini dapat membantu mengatasi aktivitasi perekonomian, yang diprediksi dibangun dengan AI generatif. 

“Orang-orang akan terdorong oleh AI, yang akan memiliki implikasi ekonomi yang sangat besar,” ujar Sam, dikutip dari Reuters pada Senin (24/7/2023). 

Hal menarik lainnya, para pengguna Worldcoin yang mendaftar di negara tertentu akan menerima WLD, token cryptocurrency Worldcoin. Hal inipun dilakukan guna menarik pengguna yang lebih banyak lagi. 

Melalui terobosan dan nilai yang ditawarkan oleh Worldcoin, masyarakat pun kemudian menyambut dengan antusias. Pada peluncuran versi beta, proyek ini sudah mendapatkan 2 juta pengguna. 

Selain itu, Worldcoin juga sedang meningkatkan promosi ke 35 kota di 20 negara. 

Bursa mata uang kripto terbesar Binance juga akan mendaftarkan Worldcoin dengan pembukaan perdagangan tentatif. Namun, diharapkan akan dilakukan pada Senin (24/7/2023) pukul 09.00 waktu setempat. 

Sam Altman memang memiliki pandangan bahwa teknologi AI harus memberi keuntungan. 

Saat datang ke Indonesia, Sam mengungkapkan mahalnya biaya pengembangan sistem kecerdasan buatan (AI) telah mendorong perusahaan untuk beralih dari perusahaan nonprofit menjadi profit. 

ChatGPT pun menerapkan harga layanan, yang tidak menutup kemungkinan ke depan akan makin mahal dan andal.

Pendiri ChatGPT itu menambahkan, sejauh ini OpenAI baru mendapatkan lebih dari US$10 juta atau sekitar Rp149,2 miliar dan berharap mendapatkan lebih banyak keuntungan pada masa depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper