Meta Disebut akan Hadirkan Fitur Konten Iklan Berbayar di Threads

Lydia Tesaloni Mangunsong
Kamis, 13 Juli 2023 | 11:40 WIB
Aplikasi Threads/Reuters
Aplikasi Threads/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi baru besutan Meta, Threads dikabarkan akan memiliki fitur branded content atau konten bermerek yang sebelumnya telah ada di Facebook dan Instagram.

Fitur branded content pada Instagram memfasilitasi kreator konten untuk berbisnis dengan pihak-pihak tertentu yang dalam hal tersebut adalah pemilik merek yang akan membayar konten beriklannya.

Kreator akan mengunggah konten berisi promosi untuk brand yang telah bekerja sama dengannya, lalu konten tersebut akan di-boost oleh Instagram Ads.

Secara sederhana, branded content merupakan gabungan strategi marketing influencer dan Instagram Ads. Pemilik merek hanya perlu menyetel akunnya menjadi akun bisnis dan melemparkan kerja sama kepada kreator konten melalui fitur branded content yang bisa ditemukan di pengaturan. Selanjutnya, merek itu akan membayar Instagram Ads dan kreator konten yang bekerja sama.

Namun dilansir dari Reuters, Kamis (13/7/2023), Meta belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kabar fitur branded content di Threads.

Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan baru akan merencanakan monetisasi pada Threads jika aplikasi terbarunya itu telah memiliki satu miliar pengguna.

Sejauh ini, Threads mengalami pertumbuhan jumlah pengguna yang cukup pesat. Setelah menghimpun 10 juta pengguna pada hari pertama rilisnya, kini diketahui jumlah pengguna Threads telah lebih dari 100 juta dalam kurun waktu kurang dari seminggu.

Kehadiran Threads dengan tampilan dan fitur-fitur khas yang serupa Twitter berhasil menarik perhatian pengguna Internet, terlebih kelahirannya yang mengambil momentum kebijakan pembatasan akses yang diterapkan sementara di Twitter, yang sukses menuai protes pengguna media sosial burung biru tersebut.

Namun Threads masih memiliki sejumlah kekurangan fitur di umurnya yang baru hitungan hari. Misalnya, tidak ada tagar dan kata kunci yang biasanya digunakan pengguna untuk mengikuti isu-isu tertentu.

Selain itu, tagar dan kata kunci juga menjadi daya tarik pengiklan. Ketiadaannya menunjukkan komitmen Zuckerberg untuk menahan monetisasi Threads. Namun di luar keterbatasannya untuk urusan bisnis, sejumlah perusahaan diketahui telah memiliki akun Threads.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper