Bisnis.com, SOLO - Penemu alat Nikuba, Aryanto Misel, mengaku kecewa saat berada di Milan, Italia karena tak ada pembicaraan mengenai kompensasi.
Pasalnya saat menandatangani kesepakatan dengan pihak otomotif asing, ia belum diberi kompensasi apapun meski sudah ikut membantu dan menerangkan kinerja Nikuba.
"Saya banyak kecewa, saya sudah menandatangani banyak kesepakatan. Saya pikir saya bisa dapat, umpamanya sudah buka semua tentang Nikuba, tetapi nggak ada pembicaraan tentang itu. Jadi, kalau dia nanti datang ke Indonesia, mau saya jual saja," katanya dalam sebuah wawancara yang dikutip Bisnis pada Selasa (11/7/2023).
Nikubanya itu akan dijual dengan harga Rp15 miliar, yang nantinya nadanya akan dipakai untuk melakukan riset lagi.
Diketahui, alat bernama Niki Banyu atau Nikuba ini merupakan alat yang dipakai untuk mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan.
"Nikuba ini memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor," ujar Aryanto Misel dilansir dari laman TNI AD.
Dari hasil uji cobanya, Nikuba ini bisa membuat 1 liter air yang telah dikonversi, dapat membuat kendaraan bermotor pergi dari Cirebon ke Semarang.
Pada 2022 lalu, alat ini juga telah digunakan oleh Kodam III/Siliwangi sebagai bahan bakar untuk sepeda motor Bintara Pembina Desa (Babinsa).