.jpg)
Bisnis.com, SOLO - Aryanto, penemu bahan bakar Niku Banyu atau Nikuba, mengaku pernah dibantai habis-habisan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sebelum viral, ia mengaku pernah mempresentasikan penemuannya kepada peneliti BRIN. Namun respon yang didapatkannya itu sangatlah tidak etis.
“Saya dibantai habis (oleh peneliti BRIN), waktu di Korem saya nerangin belum selesai langsung dipatahkan itu di tengah pas lagi ada Pak Dudung. Mereka bilang tanpa BRIN tidak akan jalan itu pak, Bahasa itu kan enggak etis. Mau jalan atau enggak Makodam buktinya sudah jalan sampai sekarang barangnya,” ucap Aryanto dalam potongan video yang diunggah oleh akun TikTok @teraswarga.
Ia pun menyesalkan sikap BRIN atas penemuannya itu. Menurutnya apabila ada yang kurang, harusnya BRIN memberikan masukan untuknya.
“Saya tidak menginginkan kerja sama dengan BRIN, kerja sama apa. Dulu sudah bantai saya habis-habisan, harusnya saya dirangkul kalau memang kurang sempurna, kurangnya seperti ini,” lanjutnya.
Dari situ, Aryanto pun mengaku tak butuh pemerintah untuk membeli maupun membantu alat pengembangnya itu.
"Saya tidak butuh mereka. Saya sudah dibantai habis, tidak mau," ucapnya dalam kesempatan yang lain.
Diketahui, Nikuba adalah bahan bakar alternatif yang bisa menggantikan bahan bakar minyak. Alat ini kemudian digandeng oleh perusahaan supercar Italia seperti Ducati, Ferrari, dan Lamborgini.
Nikuba ini pun mendapat kesempatan untuk dipresentasikan pada beberapa pabrikan otomotif Italia yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2023 di Milan.
Melansir dari laman TNI AD, Nikuba memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor.
