OpenAI dan Meta Digugat di Pengadilan AS, Ini Duduk Perkaranya

Lydia Tesaloni Mangunsong
Senin, 10 Juli 2023 | 19:45 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – OpenAI dan Meta digugat atas pelanggaran hak cipta atas penggunaan konten tanpa izin. Konten tersebut kabarnya digunakan untuk melatih model bahasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Gugatan dilayangkan oleh tiga penulis terkenal, yakni Sarah Silverman, Christopher Golden, dan Richard Kadrey di pengadilan federal San Fransisco pada Jumat (7/7/2023) lalu seperti dilansir dari Reuters, Senin (10/7/2023).

Dalam gugatan tersebut, OpenAI dan LLaMA milik Meta dituduh memberdayakan karya para penulis yang diperoleh secara ilegal melalui “perpustakaan bayangan” seperti Bibliotik, Library Genesis, Z-library, dan lain-lain untuk pelatihan bot.

Dijelaskan dalam gugatan, ringkasan karya para penulis yang dihasilkan ChatGPT menunjukkan bahwa bot tersebut terkoneksi dengan konten berhak cipta mereka. Karya yang diuji ialah Bedwetter milik Silverman, Ararat milik Golden, dan Sandman Slim milik Kadrey.

“Ringkasan mengandung kesalahan dalam beberapa detail” tetapi masih menunjukkan bahwa ChatGPT “mengambil informasi karya tertentu dalam kumpulan data pelatihan,” demikian tertulis dalam gugatan.

Sementara itu, LLaMA dituduh dilatih berdasarkan dataset yang berhulu dari sumber ilegal. Dalam makalah resmi Meta yang merinci LLaMA, disebutkan salah satu sumber dataset pelatihan adalah ThePile, yang dirakit oleh sebuah perusahaan bernama EleutherAI.

Diketahui, ThePile disusun berdasarkan "salinan konten pelacak pribadi Bibliotik" yang mana Bibliotik serta "perpustakaan bayangan" lainnya yang terdaftar, menurut gugatan tersebut, sangat ilegal.

Dalam kedua klaim tersebut, para penulis mengatakan bahwa mereka tidak menyetujui penggunaan buku berhak cipta mereka sebagai materi pelatihan untuk model AI perusahaan.

Gugatan masing-masing berisi enam dakwaan yang terkait pelanggaran hak cipta, kelalaian, pengayaan yang tidak adil, dan persaingan tidak sehat. Para penulis menuntut ganti rugi menurut undang-undang, pengembalian keuntungan, dan yang lainnya.

Kemampuan dan cara kerja AI saat ini masih menuai pro dan kontra. Joseph Saveri dan Matthew Butterick, kuasa hukum penggugat mengatakan bahwa sejumlah penulis dan penerbit juga mengkhawatirkan kemampuan ChatGPT melahirkan teks yang serupa karya-karya berhak cipta yang telah ada. Kedua pengacara tersebut juga mewakilkan penulis Mona Awad dan Paul Tremblay untuk kasus serupa.

Selain itu, diketahui sejumlah pemrogram dan artis turut memulai litigasi. Getty Images juga dikabarkan telah mengajukan gugatan AI, menuduh Stability AI, yang menciptakan alat penghasil gambar AI Stable Diffusion, melatih modelnya dengan jutaan gambar yang dilindungi oleh hak cipta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper