Bisnis.com, SOLO - Ada setidaknya 23 data privasi yang kabarnya akan disedot Threads dari penggunanya.
Threads jadi perbincangan karena mendadak dirilis lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Aplikasi buatan Instagram di bawah perusahaan Meta ini rilis setelah banyak orang mengkritik Twitter.
CEO Twitter Elon Musk memberlakukan pembatasan aplikasi burung biru tersebut. Hal ini membuat banyak masyarakat mulai mencari alternatif pengganti Twitter.
Di saat itulah, Threads muncul dengan interface yang sangat familiar. Menu dan cara kerja aplikasi ini benar-benar mirip dengan Twitter.
Hanya saja, akun Threads akan terikat dengan Instagram sehingga banyak orang mengatakan jika Threads adalah versi mininya Instagram.
Saat masyarakat Indonesia tengah berlomba-lomba mendaftar Threads, Amerika Serikat punya keputusan yang berbeda.
AS hingga saat ini masih melarang aplikasi buatan Meta yang satu ini rilis di negaranya.
Privasi menjadi salah satu pertimbangan AS untuk belum mengizinkan Threads beredar di wilayah tersebut.
Bagaimana tidak, dilansir dri Tech Radar, aplikasi Threads ini setidaknya akan menyedit 23 data informasi dari penggunanya.
Berikut adalah daftar data privasi yang disedot Threads:
Informasi pribadi yang sifatnya sensitif seperti:
Orientasi seksual, ras dan etnis, data biometrik, keanggotaan serikat pekerja, status kehamilan, politik, dan keyakinan agama.
Data ini berpotensi dikirim ke "penyedia layanan" dan "mitra analitik", yang seringkali merupakan kode untuk perusahaan periklanan dan pemasaran pihak ketiga.
Infromasi tentang pekerjaan seperti:
Informasi tentang perusahaan, peran kamu dalam tim, riwayat pekerjaan, dan evaluasi kinerja.
Indformasi ini kabarnya akan dikumpulkan dan dikirim ke pihak ketiga.