Buck moon merupakan nama yang diberikan dari Maine Farmer’s Almanac yang terbit pada 1930-an.
Dijelaskan saat itu, suku Algonquin yang hidup di benua Amerika Utara menyebutkan bulan purnama pada bulan Juli sebagai “buck moon” karena itu sesuai dengan waktu rusa muda mulai menunjukkan tanduk.
Supermoon adalah fenomena ketika bulan purnama berada di jarak terdekat dengan Bumi. Ini terjadi karena lintasan bulan mengelilingi (Bumi) tidak bulat sempurna, yang berbentuk agak elips (lonjong).
Pada saat supermoon terjadi, maka bulan purnama akan terlihat menjadi lebih besar, lebih dekat, dan lebih terang.
Ahli gerhana dan pensiunan astrofisikawan NASA Fred Espanak mengatakan bahwa selama Bulan Buck Juli, bulan hanya akan berjarak sejauh 224.895 mil (361.934 kilometer) dari Bumi dibandingkan dengan jarak rata-rata sekitar 238.000 mil (382.900 km).
Supermoon ini bisa menyebabkan 30% kecerahan bulan dan peningkatan 14% pada cakram bulan seperti yang terlihat dari Bumi. Namun, perbedaan ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang kecuali seseorang memberi banyak perhatian pada bulan setiap malam.