Bisnis.com, SOLO - Headset Augmented Reality (AR)/Virtual Reality (VR) Apple Vision Pro dikeluhkan terlalu berat saat dicoba oleh beberapa karyawan perusahaan tersebut.
Dilansir dari GSMArena, jurnalis Bloomberg Mark Gurman melaporkan bahwa Apple memberi akses kepada lebih banyak karyawannya untuk menjajal Vision Pro.
Sebelumnya, Gurman menambahkan, hanya segelintir orang yang diberi kesempatan untuk mencoba headset AR/VR tersebut.
Masalah baru muncul saat uji coba tersebut. Karyawan mengeluhkan Apple Vision Pro terlalu berat setelah digunakan selama beberapa jam.
Apple memang tidak memberi informasi berapa bobot headset Vision Pro. Akan tetapi, mereka memakai material alumunium dan kaca yang lebih berat alih-alih plastik.
Perusahaan teknologi itu dikabarkan telah mencari solusi untuk beratnya bobot Apple Vision Pro.
Apple meluncurkan strap (tali) yang melingkar ke kepala pengguna bisa membantu menyebarkan beban yang berat tersebut.
Akan tetapi masalah tak berhenti sampai di situ. Gurman melaporkan bahwa strap tersebut tak disertakan dalam paket retail Apple Vision Pro.
Sebab, lanjut Gurman, Apple menilai tali tersebut bukan bagian esensial dari perangkat headset Vision Pro.
Apple juga belum memberi informasi berapa harga tali yang terkesan sepele namun bisa meringankan beban perangkatnya tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Apple memperkenalkan perangkat headset AR/VR Apple Vision Pro pada acara Worldwide Developer Conference (WWDC) pada 5 Juni lalu.
Apple Vision Pro dibanderol dengan harga US$3.499 atau sekitar Rp52 juta. Apple Vision Pro baru akan dipasarkan pada awal tahun depan.