Bisnis.com, JAKARTA - US Coast Guard mengonfirmasi seluruh penumpang dalam kapal selam wisata Titanic telah tewas.
Dirinya menyebutkan, pencarian dilakukan selama empat hari oleh upaya penyelamatan internasional yang dipimpin oleh otoritas Kanada dan AS menemukan puing-puing itu berserakan dan berjarak 656 kaki atau sekitar 200 meter dari bangkai kapal Titanic
“Kapal selam itu mengalami ‘ledakan dahsyat’ dan menewaskan lima orang di dalamnya,” katanya pada konferensi pers, Kamis (22/6/2023).
Sebelumnya pada Minggu (18/6) pagi pukul 09:45 EDT (13:45 GMT), kapal pendukung kehilangan kontak dengan kapal selam Titan yang dibuat khusus.
Kehilangan kontak tersebut terjadi sekitar 1 jam 45 menit setelah kapal selam turun ke kedalaman 2,5 jam menuju bangkai kapal Titanic.
Bangkai kapal Titanic sendiri terletak sekitar 12.500 kaki (3.800 meter) di bawah permukaan laut dan sekitar 900 mil (1.500 kilometer) timur Cape Cod.
Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS, yang memimpin pencarian kapal selam Titan, menyatakan puing-puing yang ditemukan konsisten dengan hilangnya ruang tekanan secara dahsyat.
Dilansir dari Livescience, terdapat 3 dugaan dibalik meledaknya Kapal Selam Wisata Titanic
Penumpang Tewas Secara Instan
Mantan dokter Angkatan Laut AS Dale Mole memberikan pandangannya soal kematian yang terlihat tragi situ
“Dalam kasus ledakan seperti itu, kematian akan terjadi secara instan dan mungkin lebih cepat dibandingkan dengan terjebak di dalam ruang yang sempit dengan pasokan oksigen yang perlahan habis,” ujarnya.
Kapal Selam Titan Tidak Taat Regulasi
Titan sendiri adalah kapal selam eksperimental dengan desain yang tidak diklasifikasikan, yang berarti pembangunannya tidak memperoleh persetujuan regulasi dari lembaga klasifikasi kapal.
Kapal selam ini dikendalikan menggunakan pengontrol permainan Logitech dan terbuat dari titanium dan serat karbon yang dililit filamen.
Desain kapal selam ini tidak memungkinkan awak di dalamnya untuk membuka pintu dari dalam, sehingga tim di permukaan harus membuka segel palka kapal selam untuk mengeluarkan awak.
Desain Kapal jadi Penyebab Utama Ledakan
Melansir dari Bisnis, meski belum ada indikasi konkret mengenai apa yang mungkin salah dengan kapal selam tersebut, namun sejumlah teori atas insiden ini mulai muncul ke permukaan.
Beberapa skenario yang dipertimbangkan meliputi kegagalan daya, kesalahan listrik, kondisi cuaca buruk, kapal selam tersangkut di reruntuhan Titanic, atau, seperti yang dikonfirmasi oleh penemuan puing-puing sekarang, ledakan dahsyat pada lambung kapal selam.
Walau tidak jelas bagaimana dan kapan ledakan terjadi pada kapal selam Titan, tetapi desain khusus dari kapal selam tersebut memberikan banyak kemungkinan skenario.
Sejumlah ilmuwan berpendapat kapal selam Titan kemungkinan besar meledak karena adanya kesalahan pada serat karbon dan lambung titaniumnya.
Serat karbon dan lambung titanium adalah bagian penting dari struktur kapal selam, dan jika terjadi kesalahan atau kerusakan pada material tersebut, dapat menyebabkan kegagalan yang serius.
Selain itu, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kegagalan kapal selam Titan dapat disebabkan oleh masalah pada sudut pandang atau layar kaca yang digunakan.
Layar kaca tersebut hanya bersertifikat aman untuk kedalaman tertentu, yaitu 4.265 kaki (1.300 meter), sedangkan Titanic terletak jauh lebih dalam, sekitar 12.500 kaki di bawah permukaan laut.
Kedua faktor ini, yaitu kerusakan pada serat karbon dan lambung titanium serta keterbatasan layar kaca dalam menghadapi tekanan di kedalaman yang sangat dalam, dianggap sebagai kemungkinan penyebab ledakan yang terjadi pada kapal selam Titan.