Bisnis.com, JAKARTA - AST SpaceMobil, perusahaan teknologi asal Texas, berhasil memancarkan sinyal 4G LTE dari luar angkasa yang dapat ditangkap oleh ponsel pintar, yang digunakan sehari-hari.
Dilansir dari TheVerge Kamis (22/6/2023), perusahaan ini mencatat bahwa satelit BlueWalker 3 (BW3) mereka telah sukses dalam pengujian sinyal 4G LTE dan akan melanjutkan dengan uji coba koneksi 5G pada masa depan.
BW3, satelit AST SpaceMobile, memiliki ukuran yang sangat besar dengan luas 693 kaki persegi, setara dengan garasi yang dapat menampung dua hingga tiga mobil.
Satelit ini merupakan yang terbesar yang pernah digunakan di orbit rendah Bumi. BW3 beroperasi menggunakan standar 3GPP yang sama dengan jaringan seluler berbasis darat.
AST SpaceMobile mengklaim bahwa ini merupakan pengujian pertama di dunia yang berhasil dilakukan.
"Pencapaian ini memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan, menjelajahi internet, mengunduh file, dan bahkan melakukan streaming video menggunakan sinyal yang dipancarkan dari luar angkasa," kata Ketua dan CEO AST SpaceMobile Abel Avellan.
Pengujian dilakukan di Hawaii menggunakan spektrum AT&T dengan menggunakan teknologi Nokia RAN.
Sinyal yang dipancarkan oleh satelit AST di orbit rendah Bumi mencapai kecepatan hingga 10,3 Mbps. Kecepatan tersebut sudah memadai untuk streaming video, penggunaan internet secara umum, dan penggunaan ponsel sehari-hari.
Pengujian ini merupakan kelanjutan dari upaya AST SpaceMobile yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Pada bulan April sebelumnya, perusahaan ini berhasil merutekan panggilan suara antara Samsung Galaxy S22 di Texas dan iPhone di Jepang melalui satelit.
Selain AST SpaceMobile, ada juga perusahaan lain yang ingin mengirimkan data dari luar angkasa.
Lynk Global berhasil mengirim pesan teks melalui satelit pada 2020, dan Amazon dengan Proyek Kuiper-nya berencana mengirimkan hingga 83 satelit ke orbit rendah Bumi mulai tahun 2024.
Pada 2022, Starlink (SpaceX) bekerja sama dengan T-Mobile meluncurkan jaringan seluler 4G dan 5G berbasis ruang angkasa global baru, yang akan didukung oleh mega-konstelasi perusahaan sebelumnya di Low Earth Satelit broadband berbasis orbit (LEO).
Jaringan Starlink saat ini memiliki sekitar 3.270 satelit LEO di orbit rendah mengelilingi Bumi (ketinggian550 kilometer) dan rencana awal mereka adalah menyebarkan total 4.425 satelit pada tahun 2024.
Kerja sama dengan T-Mobile memungkinkan ponsel pintar biasa untuk terhubung dengan LEO Starlink menggunakan spektrum mid-band yang sudah dikenal untuk koneksi 4G dan 5G.
Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) juga sedang berupaya untuk menciptakan kerangka kerja hukum yang memungkinkan perusahaan menyediakan layanan seluler berbasis ruang angkasa.
Pencapaian ini dianggap sebagai langkah penting bagi AST SpaceMobile dalam mewujudkan tujuan mereka untuk menyediakan layanan broadband di berbagai wilayah di dunia yang saat ini belum memiliki jangkauan seluler yang andal atau bahkan tidak ada sama sekali.