Strategi Grab Diprediksi Persempit Ruang Gojek (GOTO) Akuisisi Pelanggan Baru

Khadijah Shahnaz Fitra
Rabu, 21 Juni 2023 | 18:59 WIB
Ilustrasi pengemudi ojek daring Grab./Reuters-Beawiharta
Ilustrasi pengemudi ojek daring Grab./Reuters-Beawiharta
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Strategi restrukturisasi organisasi yang dilakukan Grab dinilai akan membuat napas perusahaan makin panjang untuk memberikan promo kepada pelanggan. Berpeluang mencuri pelanggan loyal Gojek dan mempersulit pemain lain akuisisi pelanggan.    

Direktur Chelios Bhima Yudhistira mengatakan bahwa promo masih efektif dalam menarik pelanggan baru. Namun, bagi pelanggan yang sudah ada, faktor kunci adalah stabilitas tarif atau biaya layanan.

"Jika Grab dapat memenuhi kriteria tersebut, penggunaan penghematan dari PHK untuk mendanai promo tambahan bisa menjadi ancaman bagi pesaing dalam mendapatkan pelanggan baru," jelas Bhima kepada Bisnis pada Rabu (21/6/2023).

Bhima mengatakan selama tarif per km layanan tetap sama dan lebih terjangkau dari pesaing - seperti Gojek, Maxim dan inDrive - maka loyalitas konsumen dapat tetap terjaga. 

"Jika Grab gunakan penghematan karyawan untuk membiayai tambahan promo, dapat berdampak ke sulitnya para pesaing mendapat pelanggan baru," kata Bhima. 

Senada Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai Grab akan menggunakan dana efisiensi untuk pemberian promo. 

Masyarakat Indonesia yang masih berorientasi pada harga (price oriented consumer) pasti mempertimbangkan harga dalam penggunaan ride-hailing. 

“Jadi ini akan menjadi strategi guna bersaing dengan Gojek, Maxim, ataupun Indriver,” kata 

Sementara itu CEO Grab, Anthony Tan, mengirimkan email kepada semua karyawan Grab yang menjelaskan alasan di balik pemutusan hubungan kerja besar-besaran ini.

"Restrukturisasi akhirnya muncul sebagai langkah yang berat namun mutlak, untuk menempatkan Grab di jalur yang tepat menuju masa depan dengan jangka yang lebih panjang," ujarnya dalam kutipan email.

Tan menjelaskan bahwa langkah PHK terpaksa dilakukan untuk mengelola biaya dan memastikan layanan yang lebih terjangkau dalam jangka panjang, serta meningkatkan penetrasi kepada masyarakat secara luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper