Rahasia Tata Surya Terkuak dari Penemuan Baru di Asteroid Itokawa

Khadijah Shahnaz Fitra
Kamis, 15 Juni 2023 | 21:49 WIB
Ilustrasi galaxy black hole/unsplash
Ilustrasi galaxy black hole/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ilmuwan telah menemukan kristal natrium klorida pada sampel Asteroid tipe-S Itokawa, sebuah asteroid berukuran kecil, yang dapat mengungkapkan informasi penting tentang asal-usul sistem tata surya.

Asteroid tipe-S Itokawa diketahui sebagian besar kekurangan mineral atau air. Kristal ini jarang ditemukan di luar lingkungan bumi dan merupakan penemuan yang menarik bagi komunitas ilmiah karena hanya dapat terbentuk di hadapan air.

Dikutip dari Astrobiologi, Kamis (15/6/2023) penemuan ini menunjukkan bahwa sejumlah besar asteroid yang meluncur melalui tata surya mungkin tidak sekering yang diperkirakan, sehingga memunculkan hipotesis bahwa sebagian besar air di bumi mungkin telah tiba melalui asteroid.

Penelitian dan analisis mendalam yang dilakukan oleh Tom Zega dan Sahofan Che terhadap sampel yang dikumpulkan dari asteroid Itokawa pada 2005 oleh Japan’s Misi Hayabusa. 

Sampel yang dikumpulkan dari permukaan Itokawa telah diangkut kembali ke Bumi pada 2010 dan dianalisis secara menyeluruh dalam laboratorium. 

“Studi ini yang membuktikan pertama kali bahwa kristal garam berasal dari tubuh induk asteroid, bukan terbentuk akibat polusi setelah sampel tiba di Bumi,” tulis dalam laporannya.  

Tim mengambil foto sebelum dan sesudah serta membandingkannya dengan sampel yang diambil lebih dari 5 tahun itu. 

Foto-foto tersebut menunjukkan bahwa distribusi butiran natrium klorida di dalam sampel tidak ada yang berubah.

Selain itu, Che juga melakukan percobaan kontrol dengan memperlakukan satu set sampel batuan terestrial sama dengan sampel Itokawa dan memeriksanya dengan mikroskop elektron.

"Sampel terestrial tidak mengandung natrium klorida, sehingga meyakinkan kami bahwa garam dalam sampel kami asli dari asteroid Itokawa. Kami mengesampingkan setiap kemungkinan sumber kontaminasi,” kata Che.

Sementara itu Zega mengatakan bahwa sampel mewakili jenis batuan luar angkasa. Sampel ini berasal dari asteroid tipe S seperti Itokawa, dan merupakan jenis asteroid yang membentuk sekitar 87% dari meteorit yang terkumpul di Bumi. 

Menurut Zega, sangat sedikit dari mereka yang ditemukan mengandung mineral pembawa air.

“Penemuan natrium klorida kami memberi tahu kami bahwa kelompok asteroid ini dapat mengandung lebih banyak air daripada yang kami duga,” Kata Zega.

Saat ini, sebagian besar ilmuwan setuju bahwa Bumi dan planet berbatu lainnya terbentuk di wilayah bagian dalam awan gas dan debu yang berputar-putar di sekitar nebula matahari yang suhunya sangat tinggi.

“Dengan kata lain, air di Bumi ini harus dikirim dari jangkauan terluar nebula matahari, di mana suhunya jauh lebih dingin dan memungkinkan air ada, kemungkinan besar dalam bentuk es,” kata Che. 

Che mengatakan skenario yang paling mungkin adalah bahwa komet atau jenis asteroid lain yang dikenal sebagai asteroid tipe C, yang tinggal lebih jauh di nebula matahari, bermigrasi ke dalam dan mengirimkan muatan airnya dengan menabrak Bumi muda.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper