Wow! Peneliti Temukan 19.000 Gunung Berapi Bawah Laut, Masih Aktif?

Elsa Hayati Sukma
Rabu, 10 Mei 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi gunung api bawah laut yang meletus/youtube
Ilustrasi gunung api bawah laut yang meletus/youtube
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan telah menemukan 19.000 gunung api baru dibawah laut yang merupakan gunung berapi purba yang berada di dasar laut.

Dikutip melalui EarthSky, analisis data Julie Gevorgian dari Scripps Institution of Oceanography di California mengatakan bahwa hanya ada 20% dasar laut yang telah dipetakan oleh kapal dan kemungkinan ada ribuan gunung bawah laut yang belum ditemukan di dasar laut.

Aktivitas vulkanik di dasar laut menciptakan gunung bawah laut dapat menjulang setinggi 3 hingga 10 kilometer (sekitar 2 hingga 6 mil). Sedangkan gunung bawah laut yang lebih kecil (kurang dari 2 km) akan lebih sulit untuk ditemukan.

Untuk menemukan gunung bawah laut, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration mengatakan bahwa tiga perempat dari semua aktivitas vulkanik bumi terjadi di bawah air.

Tetapi tidak semua gunung bawah laut aktif yang dan menyebabkan aktivitas vulkanik.

Untuk menemukannya dapat menggunakan Kapal.

Kapal dapat mendeteksi melalui sonar yang menggunakan gelombang suara air laut yang memantul dari dari dasar laut.

Tetapi cara ini hanya bisa terjadi ketika kapal melewati gunung laut.

Terdapat cara lain untuk menemukan gunung bawah laut, para ilmuwan melakukan pengukuran perubahan ketinggian permukaan air laut.

Perubahan ketinggian permukaan air laut dapat mencerminkan peningkatan tarikan gravitasi yang berasal dari keberadaan gunung berapi dasar laut.

Tim Gevorgian menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi 19.325 gunung berapi bawah laut baru dan menambahkan 24.643 gunung laut yang dipetakan sebelumnya dan disusun oleh dua tim pada tahun 2011.

Sehingga totalnya menjadi 43.454 gunung bawah laut yang jumlahnya hampir dua kali lipat dari jumlah yang diketahui.

Terdapat banyak gunung bawah laut yang baru ditemukan berukuran kecil. Tim Badan Antartika dan SARAL melakukan keakuratan data satelit dengan menggunakan satelit CryoSat-2 untuk mengetahui gunung bawah laut tersebut.

Selain itu, mengetahui pemetaan lokasi gunung bawah laut dapat membantu para ilmuwan memahami lempeng tektonik bumi dan medan geomagnetik.

Peneliti mengatakan bahwa gunung berapi dapat memberikan informasi tentang susunan dan suhu mantel bumi serta arus laut dalam yang dipengaruhi oleh gunung laut.

Gunung bawah laut juga dapat mempengaruhi arus laut dalam. Saat arus bertabrakan dengan gunung laut, arus didorong ke atas dan membawa air dingin yang membuat laut menyerap penuh mineral dan dapat menyediakan habitat bagi berbagai kehidupan laut.

Hal tersebut membuat para ilmuwan melakukan penelitian tersebut untuk memetakan gunung yang terdapat di dasar laut sebanyak 19.325 dan untuk mengetahui apakah gunung bawah laut tersebut bahaya atau tidak bagi alam sekitar dan kehidupan hewan laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper