Bukalapak Akuisisi iPrice, Ternyata Ini Tujuannya

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 4 April 2023 | 13:54 WIB
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bukalapak, salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia mengakuisisi saham mayoritas iPrice, platform pembanding harga di Asia Tenggara.

Berdasarkan siaran pers yang dikutip, Selasa (4/4/2023), akusisi ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis iPrice.

CEO Bukalapak Willix Halim mengatakan melihat pesatnya perkembangan e-commerce di Asia Tenggara selama satu dekade terakhir, industri yang lebih spesifik seperti gaming dan elektronik, sudah cukup luas dan matang untuk menjadi fokus pasar.

Mengamati tren tersebut, Bukalapak memutuskan untuk mengalihkan fokus bisnisnya. Dari yang tadinya head-to-head dengan marketplace lain, jadi lebih fokus membangun target pasarnya sendiri.

Hal ini pula yang telah dilakukan iPrice selama 8 tahun terakhir. Konsisten menyasar pengguna yang lebih aware dengan harga, membuat iPrice memiliki tempat spesial tersendiri di hati konsumennya.

Pada 2022, iPrice telah membantu lebih dari 100 juta konsumen di 7 negara Asia Tenggara untuk belanja lebih hemat. Dengan teknologi eksklusif yang dimilikinya, iPrice mampu menampilkan harga dan diskon terbaik dari 8 miliar penawaran.

“Saya telah mengenal David dan tim selama beberapa tahun terakhir dan tertarik dengan apa yang iPrice lakukan. Akhirnya, baru-baru ini kami memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan lebih erat,” kata Willix dalam keterangan resmi.

Willix menilai dengan pengalaman Bukalapak yang luas di dunia e-commerce, serta teknologi terdepan dan basis pengguna setia dari iPrice, pihaknya yakin dapat meningkatkan potensi penuh iPrice.

Investor iPrice lainnya, seperti Itochu dan Naver, juga menyambut baik kerja sama ini. Terlebih dengan adanya stagnasi pasar fundraising tahun lalu, memaksa iPrice untuk memangkas beberapa aspek bisnis dan mengurangi anggota timnya secara substansial.

Co-Founder iPrice Heinrich Wendel mengatakan saat ini perusahaan sedang bertransformasi dan mengeksplorasi cara baru untuk mengembangkan bisnis dengan lebih efektif.

Transisinya ini pun dapat dipercepat dengan dukungan grup Bukalapak di berbagai vertikal yang membuka banyak peluang baru.

Dengan begitu, lebih banyak pengguna yang bisa belanja lebih hemat, khususnya di vertikal baru, seperti Gaming, dan wilayah baru seperti Australia.

“iPrice akan terus beroperasi sebagai entitas independen, mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna, dan tetap bekerja sama dengan berbagai merchant,” jelasnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper