Bisnis.com, JAKARTA- Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (020) milik Bukalapak memimpin penetrasi digital di kalangan warung di Indonesia. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Nielsen di tahun 2022, penetrasi Mitra Bukalapak saat ini mencapai 56 persen.
Dengan torehan positif tersebut, platform Mitra Bukalapak banyak diakses pengguna gawai pintar di Indonesia, terutama yang memiliki usaha secara offline, sehingga mampu menjual ragam produk grosir dan mampu mengakses fitur layanan jasa keuangan atau manfaat pendukung usaha para mitra.
Saat ini, program O2O dari emiten dengan kode saham BUKA telah berhasil melayani lebih dari 15,2 juta pemilik warung dan pelaku usaha mikro dan kecil lainnya di seluruh Indonesia.
Kepemimpinan Mitra Bukalapak dalam bisnis O2O menjadi bukti strategi bisnis yang dijalankan sudah tepat dan berhasil. Juga, menjadi pilihan strategis yang tepat, mengingat pertumbuhan ekonomi semakin bergeser ke luar kota-kota besar. Apalagi, banyak warung di daerah belum banyak yang melakukan digitalisasi.
Ekonom Senior Aviliani, berpendapat, keberhasilan Mitra Bukalapak memang seiring sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat selama pandemi. Produk dan jasa yang sebelumnya banyak dipenuhi melalui platform online, di masa pandemi kini berangsur kembali ke pasar offline.
Belum lagi, keberhasilan O2O Mitra Bukalapak, memang sejalan dengan budaya masyarakat atau konsumen di Indonesia yang senang berkumpul, melakukan interaksi antara penjual dan pembeli. Berbeda dengan konsumen masyarakat negara maju yang sangat individualis dan mengutamakan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan .
Dengan bergabung menjadi Mitra Bukalapak, para pelaku usaha memiliki akses ke berbagai fitur yang terdapat di aplikasi Mitra Bukalapak, di antaranya fitur grosir yang mengatur pembelian barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk diantar langsung ke warung, sehingga para pemilik warung tidak perlu menutup warung dan beresiko kehilangan penjualan untuk hari itu, hanya untuk berbelanja stok dagangan mereka kepada supplier.
Para Mitra Bukalapak juga dapat menyediakan dan menjual berbagai barang serta jasa virtual seperti pengiriman uang, penjualan pulsa, pembayaran tagihan BPJS dan listrik serta air, pembayaran Virtual Account, hingga pengiriman barang, hanya dengan menggunakan fitur-fitur di aplikasi Mitra Bukalapak.
Berdasarkan riset, pemilik warung dan usaha kecil lainnya mengalami rata-rata kenaikan pendapatan hingga 3x sejak memanfaatkan Mitra Bukalapak untuk menjalankan usahanya.
Dengan pencapaian dan posisi kuat Mitra Bukalapak sebagai pemimpin pasar O2O di Indonesia, pengaruh yang dibawa ke masyarakat begitu kuat karena lebih dari 15 juta penggunanya kini diberi kesempatan untuk menghadirkan akses keuangan dan grosir untuk masyarakat di sekitarnya.
Seperti diakui oleh Saemi, pemilik warung asal Solo. Awalnya, ia sempat mengalami keterpurukan saat warungnya terbakar hingga habis di tahun 2018. Di tengah keputusasaannya, ia menemukan aplikasi Mitra Bukalapak yang menawarkan berbagai produk finansial dan virtual untuk perlahan-lahan mengisi aset jualannya.
"Dengan bergabung ke Mitra Bukalapak, sedikit demi sedikit, saya bisa mengumpulkan modal untuk kembali membangun warung, dari pendapatan berjualan produk finansial dan virtual," ucap Saemi, dikutip dari siaran pers, Rabu (11/1/2023).
Di area tempatnya berjualan, kata Saemi, belum banyak yang menawarkan produk finansial seperti isi pulsa, Kirim Uang, dan paket data. Sehingga keberadaan warungnya memberikan kemudahan akses keuangan yang sebelumnya sulit didapatkan oleh masyarakat sekitar.
"Dengan ekspansi ke produk finansial dan virtual, tidak hanya membuat saya dapat membangun warung kembali, tetapi juga meningkatkan pendapatan melebihi dulu sebelum warungnya terbakar," ucap Saemi.
Cerita serupa juga dialami oleh Mitra asal Solo lainnya, Haryani, yang berhasil menyulap warung sederhananya menjadi penyedia layanan finansial yang menjangkau berbagai kalangan masyarakat di sekitarnya.
Menurut Haryani, kemudahan transaksi Kirim Uang yang dihadirkan dalam fitur Mitra Bukalapak, sangat membantu masyarakat sekitar, yang sebagian besar merupakan pekerja pabrik, untuk mengirimkan pendapatan mingguannya ke keluarga, tanpa perlu jauh-jauh pergi ke bank.
"Berkat Mitra Bukalapak, saya bisa berhasil meningkatkan pendapatan secara signifikan hingga bisa membeli rumah dan mobil," ucap Haryani.
Mitra Bukalapak sendiri merupakan lini bisnis O2O milik Bukalapak dengan perkembangan yang positif, sekaligus penggerak utama pertumbuhan perusahaan. Di kuartal kedua tahun ini, Mitra Bukalapak berkontribusi terhadap 48 persen Total Processing Value (TPV) Bukalapak.
TPV Mitra Bukalapak sendiri bertambah sebesar 25 persen pada tahun lalumenjadi Rp17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.