Pengunjung E-commerce Anjlok di Februari 2023, Ada Apa?

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 28 Maret 2023 | 09:41 WIB
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Melandainya pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan pengunjung e-commerce atau marketplace di Indonesia pada awal 2023. 

Berdasarkan data SimilarWeb, Selasa (28/3/2023), lima e-commerce terbesar di Indonesia menunjukan penurunan pengunjung per bulan.

E-commerce asal Singapura, Shopee pada Februari 2023 dikunjungi 143,6 juta atau turun 16 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 171,3 juta dan turun 25 persen dibandingkan Desember 2022. 

Bukan hanya Shopee, e-commerce lokal Indonesia seperti Tokopedia menunjukan penurunan pengunjung. Pada Februari 2023, Tokopedia hanya mendapatkan kunjungan 108,1 juta atau turun 15,60 persen dari 128,1 juta kunjungan di Januari. E-commerce bernuansa hijau itu pun pada akhir 2022 mendapatkan kunjungan sebanyak 136,7 juta.

Nasib serupa juga dialami e-commerce milik Djarum yaitu Blibli. Pada Februari 2023, Blibli hanya dikunjungi oleh 23,2 juta pengujung atau turun 18,8 persen dari 28,6 juta. Blibli pun pada akhir 2022 mendapatkan kunjungan sebanyak 37,4 juta.

Lazada,e-commerce Alibaba pun sempat menunjukan kenaikan pengunjung di bulan Januari sebanyak 91,2 juta. Adapun pada Februari 2023, jumlah pengunjung mengalami penurunan 18,69 persen menjadi 74,2 juta. 

Sama seperti Lazada, Bukalapak e-commerce lokal ini sempat menunjukan peningkatan pengunjung pada Januari yaitu sebanyak 20 juta. Namun turun 14,25 persen di Februari 2023 menjadi 17,1 juta.

Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi niaga elektronik atau e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun tidak sesuai harapan atau di bawah perkiraan bank sentral yakni Rp489 triliun. 

Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono, menyampaikan bahwa berdasarkan data sementara yang dimiliki bank sentral, transaksi e-commerce sepanjang 2022 mencapai Rp476,3 triliun.

Capaian ini diikuti dengan volume transaksi sebanyak 3.486 juta. Doni melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai transaksi niaga elektronik pada tahun lalu tidak mencapai target yang diperkirakan.

Salah satunya adalah usainya pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM). Kebijakan PPKM resmi diberhentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Desember 2022.

Implementasi PPKM memang telah menjadi berkah tersendiri bagi e-commerce. Pembatasan aktivitas akibat Covid-19 membuat masyarakat lebih nyaman berbelanja lewat genggaman.

“Kami harus memahami e-commerce adalah blessing pada saat mobilitas rendah. Jadi, kami melihat kemungkinan meningkatnya transaksi offline. Itu yang menyebabkan e-commerce turun,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, dikutip Jumat (20/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper