Platform Pencari Kerja Indeed PHK 2.200 Karyawan

Khadijah Shahnaz Fitra
Kamis, 23 Maret 2023 | 15:07 WIB
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Ilustrasi badai PHK yang menerjang perusahaan teknologi dan startup. Dok. JIBI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeed, platform pencarian kerja yang berbasis di Amerika Serikat (AS), berencana memangkas sekitar 2.200 pekerjaan atau 15 persen dari jumlah pekerjanya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (23/3/2023), Chief Executive Indeed Chris Hyams mengatakan bahwa lowongan pekerjaan di masa depan secara umum berada pada atau di bawah tingkat sebelum pandemi dan bahwa perusahaan itu terlalu besar.

Perusahaan-perusahaan di AS telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan kecepatan yang tidak pernah terlihat sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade yang lalu, bersiap menghadapi penurunan ekonomi yang dipicu oleh kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank-bank sentral di seluruh dunia

Sebelumnya, Meta Platforms Inc (META.O) dan Amazon.com Inc (AMZN.O) telah mengumumkan PHK putaran kedua karena mereka ingin memangkas biaya.

Untuk Indeed, di antara langkah-langkah dukungan lainnya sebagai bagian dari paket pesangon, karyawan yang terkena dampak akan menerima bonus Januari hingga Maret, gaji reguler untuk bulan tersebut, cuti yang masih harus dibayar, dan akses ke layanan kesehatan mental, menurut posting blog perusahaan.

Pendapatan Indeed dari teknologi sumber daya manusia akan menurun pada tahun fiskal 2023 dan 2024, kata Hyams, seraya menambahkan bahwa lowongan pekerjaan di AS kemungkinan akan turun ke tingkat sebelum pandemi sebesar 7,5 juta atau bahkan lebih rendah lagi dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.

Sementara itu, Logitech International SA, pembuat keyboard, webcam, dan aksesori komputer lainnya juga dikabarkan melakukan PHK 300 karyawan dalam upaya untuk reorganisasi global. 

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (23/3/2023), langkah perusahaan asal Swiss ini sejalan dengan upaya perampingan di seluruh industri teknologi. 

Setelah ledakan pandemi, ketika periferal komputer diminati selama mandat bekerja dari rumah, pendapatan anjlok. Pendapatan Logitech anjlok 22 persen dari tahun sebelumnya pada kuartal ketiga tahun fiskal 2023, menjadi US$ 1,3 miliar. 

"Sangat disayangkan, sejumlah karyawan kami terkena dampak dari perubahan ini," ujar Nicole Kenyon, Juru Bicara Logitech, melalui email.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper