Lubang Korona Sebesar 30 Kali dari Bumi Ledakkan Angin Matahari

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 23 Maret 2023 | 13:35 WIB
Matahari
Matahari
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah 'lubang' 30 kali ukuran Bumi telah menyebar melintasi matahari, meledakkan angin matahari yang akan menghantam planet bumi pada akhir minggu ini

Lubang korona itu meledakkan angin matahari yang cepat ke luar angkasa dengan kecepatan 500-800 kilometer per detik.

Matahari sendiri memiliki lubang koronal raksasa yang dapat memuat 20-30 Bumi, saling membelakangi.

Angin relatif tidak berbahaya dan akan mencapai Bumi pekan ini, dan menciptakan aurora yang lebih memukau.

Wilayah matahari raksasa berwarna hitam disebut lubang koronal terlihat pada hari Senin oleh Solar Dynamics Observatory NASA.

Meski namanya lubang koronal, ini bukanlah lubang fisik di permukaan matahari. Tetapi, lubang koronal bersuhu lebih dingin, sehingga tidak bersinar seterang area matahari lainnya dan karenanya terlihat hitam.

"Lubang koronal saat ini, yang terbesar saat ini, berdiameter sekitar 300.000 hingga 400.000 kilometer," Alex Young, direktur asosiasi sains di Divisi Sains Heliofisika NASA Goddard, dilansir dari Insider.

Dia mengatakan lubang itu berkisar sekitar 20-30 Bumi dari jumlah bumi dan berbaris saling membelakangi.

"Lubang korona biasa terjadi, tidak ada yang aneh di sini," kata Scott McIntosh, fisikawan matahari dan wakil direktur Pusat Penelitian Atmosfer Nasional.

Lubang seperti ini adalah bagian dari aktivitas normal matahari, tetapi McIntosh mengatakan bahwa mereka "tidak dipahami dengan baik" dan menyebut peristiwa ini sebagai "sisi gelap" aktivitas matahari.

Lubang korona adalah sumber angin matahari yang cepat, yang mencapai kecepatan sekitar 500-800 km per detik. Angin matahari dari lubang korona ini dijadwalkan mencapai Bumi pada akhir minggu ini.

"Kami mungkin akan mulai melihat efek angin berkecepatan tinggi pada 24 Maret," tambah Young.

Ketika angin berkecepatan tinggi mencapai Bumi, partikel dan medan magnet yang dibawanya akan berinteraksi dengan medan magnet Bumi, secara efektif menggetarkannya atau seperti membunyikan lonceng.

Medan magnet yang lebih kuat, seperti lontaran massa koronal, dapat menyebabkan pemadaman listrik atau mengganggu teknologi komunikasi. Tapi lubang koronal bahkan yang besar seperti ini  jauh lebih tidak ganas. Jadi efek utama yang dinantikan pada hari Jumat ini adalah aurora borealis yang lebih semarak.

Namun, kita memasuki fase baru peningkatan aktivitas matahari di mana lubang koronal akan semakin jarang, dan semburan massa koronal serta jilatan api matahari yang kuat akan menjadi lebih umum.

Hal ini dapat menjadi perhatian karena medan magnet yang kuat dari coronal mass ejections dan jilatan api matahari diketahui dapat melonjakkan jaringan listrik dan menggoreng satelit. Namun, peristiwa ini jarang terjadi.

Bagi ilmuwan surya ini akan menjadi semakin menarik dan menarik saat aktivitas matahari meningkat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper