Bisnis.com, JAKARTA — Peran venture capital atau modal ventura menjadi sangat vital dalam perkembangan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup.
Namun, peran venture capital tidak cukup sekadar penyaluran modal, tetapi perlu mendorong startup dalam menyelesaikan berbagai masalahnya, terutama dalam kondisi sulit seperti saat ini.
Industri teknologi, termasuk startup, dinilai masih diselimuti badai, apalagi di tengah ancaman resesi global pada 2023. Tekanan ekonomi membuat banyak perusahaan rintisan yang harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff, juga kerap memanaskan hubungan antara manajemen perusahaan dengan investor.
Menurut CEO PT Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma kerap terdapat pandangan bahwa investor hanya menjadi pemodal. Padahal, investor sebenarnya turut memiliki peran vital dalam membantu perusahaan-perusahaan rintisan mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Arya yang merupakan venture capitalist itu menilai bahwa investor dapat membantu mulai dari hal sederhana, yakni dengan berdialog dan mendengarkan apa yang menjadi masalah bagi founder perusahaan terkait.
Investor pun tidak selalu harus memenuhi permintaan dari investee. Terdapat berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung startup bertahan di tengah kondisi yang sulit ini.
Baca Juga Coworking Space CoHive Bangkrut, Sempat Disuntik Rp600 Miliar oleh East Ventures Hingga Softbank |
---|
"Misal startup-nya minta additional funding, enggak harus kita kasih juga. Kita bisa bantu dengan hal lain, misalnya kenalkan dengan investor baru, atau dengan calon customer, ini yang sebenarnya saya harapkan dari venture capital lain,” ujar Arya, dikutip pada Jumat (17/3/2023).
Arya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Kemitraan dan Permodalan Wirausaha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai bahwa founder startup pun harus jujur dan mengetahui hal-hal yang menjadi kekurangan perusahaannya.
"Jangan membohongi investor, jagalah integritas," katanya.