Bisnis.com, JAKARTA - Para CEO perusahaan teknologi, pemodal ventura (venture capital/VC) terkemuka dan para founder startup termasuk Sam Altman, CEO OpenAI yang membuat ChatGPT, berlomba-lomba akhir pekan ini untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang terjebak dalam keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).
Dilansir dari Reuters, Selasa (14/3/2023), kegagalan dramatis bank yang berfokus pada perusahaan rintisan teknologi ini merupakan yang terbesar sejak krisis keuangan pada 2008.
Hal ini mengguncang pasar global, memukul saham-saham perbankan dan membuat para pengusaha teknologi di California khawatir tentang bagaimana cara membayar gaji.
Bertujuan untuk menghindari apa yang disebut Garry Tan, CEO akselerator startup Y Combinator, sebagai risiko "peristiwa tingkat kepunahan" di sektor teknologi, para eksekutif industri bergerak cepat untuk melakukan apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan bisnis-bisnis kecil.
Sam Altman, yang mengelola salah satu perusahaan terpopuler di Silicon Valley, menalangi beberapa pengusaha dari koceknya sendiri, menurut sebuah pesan Twitter dari saudara laki-lakinya dan seorang penerima bantuan yang berbicara dengan Reuters.
"Saya kehabisan pilihan, jadi saya baru saja mengirim email kepadanya," kata Gurson, CEO Rad AI, dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu lalu.
Dalam waktu satu atau dua jam, Altman merespons, menawarkan enam angka atau jutaan dolar. Hal ini pun cukup untuk melakukan penggajian, CEO OpenAI ini dikatakan melakukan hal ini tanpa pamrih, hanya permintaan untuk mengembalikan dana begitu Gurson mampu, sebut Gurson.
Dimintai komentarnya, Altman mengatakan kepada Reuters, "Saya ingat para investor yang telah membantu saya ketika saya menjalankan sebuah startup dan saya benar-benar membutuhkannya, dan saya selalu berusaha membayarnya."
Henrique Dubugras, co-CEO startup fintech Brex, juga menghabiskan akhir pekannya dengan menelepon setelah perusahaannya mengumumkan jalur kredit darurat pada hari Jumat lalu untuk membantu para startup melewati penggajian berikutnya.
Pada Sabtu malam, Dia mengatakan bahwa Brex telah menerima permintaan sebesar US$1,5 miliar dari hampir 1.000 perusahaan.
"Kami mencoba untuk mendaftarkan pemberi pinjaman pada akhir hari besok. Semua orang sedang berlari kencang," katanya.
Bahkan perusahaan startup berskala kecil pun ikut beraksi untuk membantu orang lain. Aleem Mawani, pendiri Streak, sebuah perusahaan dengan sekitar 30 karyawan, menulis di Twitter pada hari Jumat bahwa dia akan meminjamkan uang pribadinya tanpa syarat kepada perusahaan-perusahaan rintisan lain yang khawatir akan membayar karyawannya.
Dia telah berdiskusi dengan beberapa perusahaan dan bertujuan untuk memprioritaskan pemberian pinjaman bagi mereka yang hidup dari gaji ke gaji.
"Saya adalah seorang pendiri dan saya tahu betapa buruknya jika tidak melakukan penggajian," kata Mawani dalam sebuah wawancara.