Ditemukan! Lubang Hitam Raksasa, 300 Miliar Kali Lebih Besar dari Matahari

Arlina Laras
Selasa, 14 Maret 2023 | 14:51 WIB
Penampakan Lubang Hitam
Penampakan Lubang Hitam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para astronom di seluruh dunia terkejut karena adanya tiga quasar bertabrakan yang memunculkan lubang hitam bermassa ultramasif. 

Quasar sendiri merupakan inti galaksi aktif yang bercahaya dan ditenagai lubang hitam raksasa yang aktif memakan materi di dekatnya. 

Lubang hitam ultramasif yang bermassa 300 miliar lebih besar dari matahari  ini menjadi objek terbesar dan paling sulit dipahami di alam semesta. 

Pasalnya, lubang hitam yang punya massa melebihi 10 miliar matahari, membuat objek ini jauh lebih mengerikan daripada lubang hitam supermasif yang ditemukan di pusat galaksi seperti Bima Sakti. 

Dengan menggunakan simulasi kosmologi beresolusi tinggi yang disebut ASTRID, tim tersebut membuat model evolusi alam semesta seperti yang muncul sekitar 11 miliar tahun lalu. Dalam simulasi tersebut, tim menyaksikan asal mula lubang hitam ultramasif ini, karena adanya penggabungan tiga galaksi. 

Terlihat, masing-masing galaksi ini mengandung quasarnya sendiri, sebuah lubang hitam supermasif yang memakan gas hingga memicu ledakan radiasi masif yang melebihi semua bintang di galaksi induknya jika digabungkan.

Seorang postdoctoral di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian Yueying Ni, mengatakan sistem ini terdiri dari tiga quasar terang yang ditenagai oleh lubang hitam supermasif, di mana masing-masingnya berada di galaksi masif sekitar 10 kali massa galaksi

Simulasi tim menunjukkan tiga quasar kemungkinan bergabung selama 150 juta tahun dan membentuk lubang hitam paling masif di seluruh simulasi, dengan massa lebih besar dari 300 miliar kali matahari  atau lebih dari seluruh gabungan bintang di Bima Sakti. 

“Ultramasif ini melalui peristiwa penggabungan ekstrem beberapa lubang hitam supermasif,” kata Ni.

Kelangkaan sistem triple-quasar dapat menjelaskan mengapa lubang hitam ultramasif di alam semesta yang sebenarnya begitu sulit dipahami.

“Meskipun secara umum, kami mengharapkan sistem yang lebih masif untuk menampung lubang hitam yang lebih masif, lubang hitam ultramasif sulit dipahami, karena pertumbuhan lubang hitam adalah proses yang diatur sendiri,” jelas Ni. 

Dirinya memperkirakan pembentukan lubang hitam ultramasif dengan massa 300 miliar kali dari Matahari hanya akan terjadi dalam skenario yang sangat langka dan ekstrem. 

Sebagai tindak lanjut, tim bermaksud untuk melakukan analisis statistik sistem multi-quasar dalam simulasi ASTRID untuk mempelajari sifat-sifat galaksi induknya, melakukan pengamatan dan melacak bagaimana lubang hitam ultramasif dan galaksi induk ini berevolusi 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper