Google Chrome Jadi Browser Paling Rawan Kena Retas

Khadijah Shahnaz Fitra
Minggu, 12 Maret 2023 | 14:50 WIB
Ilustrasi browser komputer/Creative Commons
Ilustrasi browser komputer/Creative Commons
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Google Chrome menjadi mesin peramban (browser) yang paling rentan terkena serangan peretas. 

Dilansir dari dataindonesia.id, Minggu (12/3/2023), laporan Atlas VPN menyebutkan bahwa browser yang dipakai oleh hampir 3 miliar pengguna internet di dunia tersebut menerima 303 laporan kerentanan (vulnerability) sepanjang Januari-Oktober 2022.  

Definisi vulnerability menurut National Cyber Security Centre (NCSC) adalah kelemahan dalam sistem teknologi informasi melalui fitur aplikasi atau kesalahan penggunanya. 

Hal itu pun dapat dieksploitasi oleh para peretas. Mozilla Firefox menempati urutan kedua karena menerima 117 laporan vulnerability pada Januari-Oktober 2022. Urutan selanjutnya ditempati oleh Microsoft Edge yang menerima 103 laporan vulnerability

Kemudian, Safari menerima 26 laporan vulnerability. Adapun, Opera sama sekali tidak menerima laporan vulnerability sepanjang periode tersebut. 

Untuk mencegah peretasan, pengguna internet disarankan untuk rutin melakukan pemutakhiran browser yang mereka pakai. Selain itu, para pengguna internet harus berhati-hati ketika memilih plug-in dan waspada dengan penipuan online (phising).

Sementara itu, Google Chrome mendominasi browser di Indonesia. Berdasarkan data StatCounter, mesin peramban dari Google itu masih menguasai 82,31 persen pangsa pasar Indonesia hingga Desember 2022. 

Walau demikian, pangsa pasar Chrome pada Desember 2022 mengalami penurunan dibandingkan setahun sebelumnya. Sebelumnya, Chrome memiliki pangsa pasar mesin peramban di Indonesia sebesar 82,51 persen pada akhir 2021. 

Posisinya diikuti oleh Safari yang menguasai sebesar 6,83 persen pangsa pasar di dalam negeri. Setelahnya ada Mozilla Firefox yang memiliki 3,4 persen pangsa pasar secara nasional. 

Kemudian, Microsoft Edge punya pangsa pasar sebesar 2,75 persen pada akhir tahun lalu. Samsung Internet dan Opera mencatatkan pangsa pasar masing-masing sebesar 1,64 persen dan 1,43 persen. Pangsa pasar UC Browser di Indonesia tercatat sebesar 1,05 persen. Sementara, browser lainnya, termasuk Internet Explorer hanya punya pangsa pasar di bawah 1 persen.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper