Bisnis.com, JAKARTA - Fazz, startup fintech asal Indonesia meraih pendanaan US$5,3 juta atau setara Rp81,1 miliar dari MUFG Innovation Partners.
Dilansir dari DealstreetAsia,Jumat (3/3/2023), Fazz mendapatkan pendanaan sebesar Rp81,1 miliar dari cabang VC korporat dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) Jepang pada pekan ini. Hal ini berdasarkan data OJK milik Singapore atau ACRA.
Putaran pendanaan ini pun dikabarkan masih berlangsung dan belum tertutup. Adapun, pengajuan ACRA hanya mencerminkan pendanaan ekuitas yang diterima sejauh ini dalam satu putaran dan keseluruhan putaran pendanaan bisa lebih besar dan atau memiliki komponen lain seperti utang.
Pendanaan terakhir Fazz pun pada September tahun lalu. Fazz mengumpulkan US$100 juta dalam putaran pendanaan Seri C yang terdiri dari US$75 juta ekuitas dari berbagai investor dan fasilitas utang US$25 juta dari Lendable.
Dalam masa penggalangan dana ini pun, Fazz, fintech yang bergerak dibidang sofware keuangan untuk bisnis dikabarkan melakukan efisiensi.
Fazz melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap bebrapa karyawannnya sebagai bagian dari reorganisasi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan merampingkan operasi untuk fokus pada pembayaran, kredit, dan stablecoin.
"Keputusan untuk melakukan reorganisasi dibuat setelah melakukan semua langkah pemotongan biaya lainnya, termasuk pemotongan gaji sukarela dan pembekuan gaji untuk para pendiri dan tim eksekutif senior, selain mengurangi elemen biaya tetap yang tidak penting lainnya," kata Juru bicara Fazz kepada DealStreetAsia dalam sebuah pernyataan.
Sebagai informasi, Fazz didirikan pada awal 2021 setelah PAYFAZZ menginvestasikan U$30 juta di Xfers dan perusahaan memutuskan untuk bergabung di bawah satu entitas induk.
Rangkaian produk Xfers memungkinkan bisnis untuk menerima transfer bank, dana e-wallet dan pembayaran melalui minimarket dan jaringan agen perbankan.
Sementara itu, PAYFAZZ mengklaim memiliki jaringan 700.000 agen bank di Indonesia yang melakukan transaksi keuangan atas nama nasabah unbanked dan underbaked.
FAZZ mengklaim telah mencatat lebih dari US$10 miliar dalam volume transaksi tahunan di platformnya pada 2021. Pada 2022, startup tersebut mengklaim pendapatan mencapai US$60 juta.