Usai Chatbot LLaMa, Meta Bikin Tim Khusus Garap Produk AI

Rahmi Yati
Selasa, 28 Februari 2023 | 14:03 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Meta tengah membentuk tim baru yang didedikasikan untuk pengembangan alat yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI), setelah sebelumnya merilis chatbot Large Language Model Meta AI (LLaMa).

"Kami sedang membuat tim produk tingkat atas baru di Meta yang berfokus pada AI generatif untuk meningkatkan pekerjaan kami di area ini," kata CEO Meta Mark Zuckerberg dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/2/2023).

Zuckerberg menyebut banyak pekerjaan mendasar yang harus dilakukan sebelum mendapatkan pengalaman yang benar-benar futuristik.

Adapun, untuk saat ini, katanya, perusahaan sedang mencoba menggunakan teknologi dengan obrolan seperti teks di aplikasi perpesanan Meta yakni WhatsApp dan Messenger, dan pada filter visual untuk foto dan video di platform seperti Instagram.

“Kami akan fokus mengembangkan persona AI yang dapat membantu orang dalam berbagai cara,” tambahnya.

Adapun tim Meta yang baru dibentuk akan mencakup puluhan karyawan dari tim yang sebelumnya tersebar di seluruh perusahaan.

Tim tersebut akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle, seorang eksekutif pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan di Meta.

Merujuk pada postingan terbaru Zuckerberg, perusahaan tampaknya akan berfokus pada pengembangan AI dalam perpesanan, bisnis periklanan, dan algoritmenya yang menentukan konten apa yang dilihat orang di Facebook dan Instagram.

Pekan lalu, raksasa teknologi ini juga mengumumkan perilisan AI baru mereka yakni Large Language Model Meta AI (LLaMa).

Layaknya AI ChatGPT dan Bard milik Google, AI LLaMa merupakan AI model bahasa atau teks generatif. AI kategori ini menghasilkan prediksi kalimat, menyimpulkan informasi teks, hingga menulis artikel.

Zuckerberg mengumumkan dalam postingan Facebook-nya bahwa LLaMa tidak seperti AI percakapan layaknya ChatGPT.

LLaMa lebih kepada sebuah tools yang bisa digunakan peneliti dan ahli untuk mengeksplor kapasitas AI bahasa. LLaMa dirilis non-komersial untuk lembaga riset, kampus, NGO hingga laboratorium perindustrian.

“LLM telah menunjukkan banyak bukti dalam menghasilkan teks, melakukan percakapan, meringkas materi tertulis, dan tugas yang lebih rumit seperti memecahkan teorema matematika atau memprediksi struktur protein,” tuturnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper