Korea Selatan akan Luncurkan 6G pada 2028, Apa Kabar Indonesia?

Rahmi Yati
Selasa, 28 Februari 2023 | 16:25 WIB
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G/freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi Korea Selatan mengumumkan rencananya untuk meluncurkan jaringan internet 6G komersial pada 2028. Bagaimana dengan Indonesia? 

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhamad Arif menilai potensi pengembangan 6G di Tanah Air memerlukan waktu yang cukup panjang.

"Indonesia perlu meningkatkan infrastruktur telekomunikasinya, termasuk pembaruan jaringan fiber optik dan peningkatan frekuensi yang dapat mendukung pengembangan 6G di masa depan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (28/2/2023).

Menurut Arif, implementasi 5G di Indonesia yang telah dimulai sejak 2020 dengan beberapa operator telekomunikasi seluler masih terbatas di beberapa kota. 

Dia juga melihat implementasi 5G secara menyeluruh di Indonesia masih memerlukan investasi besar-besaran dan perlu koordinasi antara operator, regulator, dan pemerintah. 

"Untuk itu, dengan keterbatasan sumber daya di Indonesia, sulit untuk memprediksi dengan pasti apakah Indonesia dapat meluncurkan jaringan 6G dalam waktu lima tahun ke depan," ucapnya.

Untuk diketahui, Korea Selatan sebagai salah satu negara pionir dalam jaringan 5G ingin jadi negara pertama yang meluncurkan jaringan 6G dalam beberapa tahun ke depan.

Dilansir dari GSM Arena, Selasa (28/2/2023), negeri gingseng tersebut bahkan berencana untuk meluncurkan jaringan 6G komersial pada 2028. Peluncuran ini dimajukan dua tahun lebih cepat dari rencana awal.

Korea Selatan berencana mewujudkan targetnya dengan menggunakan teknologi kelas dunia, software yang canggih, dan menguatkan jaringan supply chain.

Untuk mendorong inisiatif ini, pemerintah Korea Selatan akan memberi insentif bagi perusahaan lokal untuk memproduksi material dan komponen yang dibutuhkan untuk pengembangan 6G.

Mereka juga berencana untuk memperkuat rantai pasokannya untuk mendukung jaringan tersebut. Studi kelayakan yang meneliti teknologi inti 6G sedang berlangsung. Proyek ini bernilai 625,3 miliar won atau sekitar US$482,1 juta (setara Rp7,2 triliun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper