Nokia Ubah Logo, Tinggalkan Citra Handphone

Newswire
Senin, 27 Februari 2023 | 00:25 WIB
Logo baru Nokia. /Nokia Oyj
Logo baru Nokia. /Nokia Oyj
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi Nokia Oyj memutuskan untuk mendesain ulang logo perusahaan. Hal itu dilakukan agar masyarakat tak lagi mengaitkannya sebagai produsen ponsel atau handphone.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, (27/2/2023), Nokia telah meninggalkan bisnis pembuat ponsel sejak sedekade lalu. Kini perusahaan telah beralih sebagai pembuat peralatan 5G.

Adappun, perubahan logo yang diumumkan pada hari Minggu, hadir bersamaan dengan serangkaian pilar strategis baru yang dimaksudkan untuk memungkinkan pertumbuhan yang lebih cepat karena dunia semakin mengadopsi teknologi seluler generasi kelima.

“Di benak kebanyakan orang, kami masih merupakan merek ponsel yang sukses, tapi ini bukan tentang Nokia. Kami ingin meluncurkan merek baru yang sangat berfokus pada jaringan dan digitalisasi industri, yang merupakan hal yang sama sekali berbeda dari ponsel lama,” kata Chief Executive Office Nokia Pekka Lundmark

Sekadar informasiPonsel bermerek Nokia masih dijual oleh HMD Global Oy. HMD mendapatkan lisensi tersebut setelah Microsoft Corp., yang membeli bisnis tersebut pada tahun 2014, berhenti menggunakan nama tersebut.

Lundmark juga mengatakan bahwa Nokia akan fokus untuk menambah pangsa pasar dalam bisnis perusahaan yang melayani penyedia layanan nirkabel dengan peralatan jaringan.

Dia menyatakan, Nokia saat ini memiliki amunisi untuk mengambil pangsa pasar tanpa mengorbankan margin, katanya.

Hal itu terbantu oleh pembatasan pada saingan China, Huawei Technologies Co., setelah sejumlah pemerintah Eropa memblokir perusahaan tersebut dari penjualan suku cadang untuk jaringan 5G.

Nokia juga ingin meningkatkan pertumbuhan bisnisnya dengan menjual jaringan 5G pribadi ke perusahaan.

Adapun, Nokia baru-baru ini mendapatkan kembali mendapatkan status investment-grade BBB dari S&P Global Ratings. Namun, Lundmark melihat lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama pada margin operasi perusahaan.

“Kami belum senang dengan posisi kami saat ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper