Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan pengoperasian base transceiver station (BTS) 2G pada periode 2022, dilakukan PT Indosat Tbk. (ISAT) untuk menghadirkan layanan telekomunikasi kepada masyarakat yang belum dapat mengakses voice over LTE (VoLTE) atau panggilan suara berbasis LTE.
Pemadaman jaringan 3G membuat sejumlah masyarakat kesulitan dalam mengakses layanan telekomunikasi, sehingga membutukan jaringan 2G agar mereka tetap dapat terhubung dengan layanan telekomunikasi.
Selain itu penambahan BTS 2G yang masif pada periode 2021-2022 juga terjadi karena dampak merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia.
“Selain itu pengguna layanan 2G juga masih ada seiring dengan fase 3G shutdown, sehingga perlu kami akomodir kebutuhannya, terutama bagi mereka yang ponselnya belum mendukung Voice over LTE [VoLTE],” kata SVP-Head of Corporate Communications IOH Steve Saerang kepada Bisnis.com, Rabu (22/2/2023).
Untuk diketahui, di tengah tren penurunan layanan suara dan SMS, Indosat Ooredoo Hutchison terus membangun jaringan 2G baru.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, penambahan BTS 2G di Indosat selama periode 2021-2022 sebanyak 10.972 BTS 2G, lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan BTS 2G periode 2020-2021 yang sebesar 2.086 BTS 2G.
Kemajuan teknologi, kata Steve, saat ini memungkinkan panggilan suara dapat dilakukan lewat LTE atau biasa disebut VoLTE, sementara aplikasi perpesanan juga makin banyak untuk menggantikan SMS.
Steve mengatakan ke depannya, perusahaan akan lebih fokus melakukan perluasan layanan 4G di seluruh Indonesia untuk mendorong transformasi digital Indonesia dan membuka lebih banyak peluang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Seiring dengan pemerataan infrastruktur digital di Tanah Air, teknologi masa depan ada pada teknologi 4G, 5G, dan seterusnya,” kata Steve.