Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menegaskan penggelaran base transceiver station (BTS) 2G yang lebih agresif pada 2022 dilakukan sebagai upaya untuk menghadirkan solusi sementara kepada masyarakat akibat pemadaman jaringan 3G.
Investasi jaringan untuk layanan telekomunikasi yang terus meredup ini, akan terus dilanjutkan pada 2023 sesuai dengan kebutuhan.
XL Axiata berupaya tetap menghubungkan masyarakat dengan layanan telekomunikasi di tengah aktivitas pemadaman jaringan 3G yang terus terjadi. Dari total 53.235 BTS 3G pada 2020, hingga Desember 2022 hanya tersisa 2 persen atau sekitar 1.065 BTS 3G.
Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan penambahan jumlah BTS 2G diperlukan sebagai solusi sementara dalam memenuhi kebutuhan legacy dari perangkat yang masih belum mendukung teknologi 4G.
“Sebelumnya, layanan untuk perangkat-perangkat ini dilayani oleh jaringan 2G dan 3G. Setelah 3G sunset, untuk tetap dapat menjaga pengalaman pelanggan, XL Axiata perlu menambah BTS 2G sebagai solusi sementara,” kata Henry kepada Bisnis.com, Rabu (22/2/2023).
Merujuk pada Laporan Presentasi Korporasi, XL Axiata masih memacu penggelaran jaringan 2G, di tengah peningkatan layanan data. Berdasarkan data yang dihimpun, lebih agresif dalam membangun jaringan 2G selama periode 2021-2022 dibandingkan dengan periode 2020-2021.
XL Axiata mengoperasikan 53.136 BTS 2G pada 2022 atau bertambah 9.715 BTS 2G dibandingkan dengan 2021. Sementara itu penambahan BTS 2G pada periode 2020-2021 lebih rendah yaitu bertambah 5.975 BTS 2G.
Henry mengakui bahwa bisnis layanan legacy (voice dan SMS) saat ini sudah jauh mengalami penurunan seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan penggunaan layanan data. XL Axiata mengeklaim mereka sebagai operator pertama yang fokus dalam mendorong penggunaan layanan data di masyarakat.
Saat ini lebih dari 90 persen pelanggan juga merupakan pengguna layanan data dan memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan.
Tren layanan data akan makin meningkat dan ke depan akan terus meningkat di masyarakat seiring dengan semakin mudah dan terjangkaunya ketersediaan layanan data.
Kendati layanan data meningkat dan legacy meredup, perusahaan tetap akan membangun jaringan 2G pada tahun ini.
“Pembangunan akan menyesuaikan dengan kebutuhan memenuhi kebutuhan legacy dari perangkat yang masih belum mendukung teknologi 4G, dan sifatnya sementara,” kata Henry.