Elon Musk Mau Undur Diri dari Jabatan CEO Twitter Akhir 2023

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk mengungkapkan rencananya untuk mundur sebagai pimpinan di Twitter pada akhir 2023.

Hal tersebut disampaikan bos Tesla itu saat mengikuti acara World Government Summit yang digelar di Dubai secara daring.

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/2/2023), saat ini sebelum meninggalkan Twitter, dia masih perlu untuk menstabilkan kondisi perusahaan, sekaligus memastikan platform tersebut sehat secara finansial.

"Saya kira akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain menjalankan perusahaan," katanya.

Ini bukan kali pertama Elon Musk menyatakan akan mengundurkan diri sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022. Namun, sebelumnya dia tidak pernah menyebutkan kapan waktunya.

Adapun salah seorang sumber juga menyebutkan bahwa Musk memulai pencarian CEO baru untuk Twitter pada Desember lalu.

Disebut-sebut, kurangnya kehadiran Musk di Tesla juga telah memicu kemarahan beberapa investor, yang memintanya untuk lebih memperhatikan perusahaan pembuat kendaraan listrik itu.

Pasalnya, keterlibatan Musk dengan perusahaan media sosial ini berkontribusi pada penghancuran saham Tesla senilai US$720 miliar tahun lalu.

Namun, saham Tesla telah naik sekitar 70 persen pada tahun ini karena investor kembali tertarik terhadap perusahaan yang sedang berkembang dan di tengah tanda-tanda bahwa permintaan kendaraan listriknya mulai pulih.

Sebelumnya, pada Desember 2022, Elon Musk memang sempat menyatakan akan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. Hal itu disampaikannya setelah membuat polling mengenai nasib jabatannya di perusahaan.

Dalam polling yang dibuatnya, survei membuktikan banyak warganet yang menginginkan dirinya mundur dari pimpinan Twitter, dengan 57,5 persen pengguna menjawab Yes. Sementara, 42,5 persen menjawab No.

Meski begitu, tampaknya Elon Musk, sebagai pemilik media sosial itu masih akan tetap memiliki kendali langsung untuk platform tersebut.

Pasalnya, dalam cuitannya akhir tahun lalu, dia menegaskan akan mencari seseorang yang bisa menggantikan posisinya sebagai pimpinan. Namun, dirinya tetap menjalankan tim software & server Twitter.