Bisnis.com, JAKARTA - Zappos, anak usaha Amazon.com mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawannya atau sekitar 20 persen dari total tenaga kerja.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (12/2/2023) perusahan yang dibeli Amazon pada 2009 ini melakukan pemangkasan terhadap perwakilan customer service di bagian sepatu dan pakaian online.
Adapun dengan pemangkasan ini, Eksekutif lama Zappo Tyler William ikut meninggalkan jabatannya juga. Hal ini pun berselang dua tahun setelah kematian mantan CEO Zappos Tony Hsieh pada 2020 di usia 46 tahun.
Juru bicara Zappos Laura Davis mengatakan kepada surat kabar bahwa pemotongan itu adalah bagian dari perencanaan bisnis reguler. "Pada akhirnya keputusan dibuat untuk memastikan Zappos disiapkan untuk terus memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, dalam jangka panjang," jelasnya.
Pemangkasan ini pun sejalan dengan induk perusahaan. Amazon, e-commerce asal Amerika Serikat mengumumkan PHK terhadap 18.000 karyawannya.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (5/1/2023), Chief Executive Officer Amazon, Andy Jassy, mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah memo kepada karyawan pada Rabu (4/1/2023).
Jassy mengatakan pemangkasan ini merupakan bagian perencanaan dari 2022. Pemangkasan pun akan menyasar pada sebagian besar divisi ritel Amazon dan SDM seperti perekrutan.
Sebelumnya, Jassy mengatakan di November 2022, bahwa kedepannya akan banyak pemangkasan karyawan yang terjadi pada 2023 di tim ritel dan SDM.
Dalam memo hari Rabu tersebut, Jassy mengatakan perusahaan akan memberikan pesangon, tunjangan kesehatan transisi dan penempatan kerja kepada pekerja yang terkena dampak.