Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan delapan sinyal luar angkasa yang tampaknya memiliki keunggulan teknologi atau kemungkinan alien.
Penelitian yang diterbitkan 30 Januari di jurnal Nature Astronomy itu, tidak mengklaim telah benar-benar menemukan bukti alien cerdas.
Tetapi mereka menemukan sinyal itu berdasarkan pencarian kecerdasan buatan atau artificil intellegent.
Para peneliti pertama kali melatih algoritme untuk mengetahui perbedaan antara sinyal yang disebabkan oleh manusia yang berasal dari gelombang radio yang berasal dari Bumi dan sinyal radio yang berasal dari tempat lain.
Para peneliti menguji berbagai algoritme untuk meminimalkan kesalahan positif. Mereka menganalisis 150 terabyte data dari Teleskop Green Bank di Virginia Barat, yang mencakup pengamatan 820 bintang di dekat Bumi.
Kemudian, mereka menemukan delapan sinyal yang sebelumnya terabaikan dari lima bintang yang terletak antara 30 tahun cahaya dan 90 tahun cahaya dari Bumi.
Ilmuwan mengatakan bahwa sinyal ini memiliki dua fitur yang sama dengan sinyal yang mungkin dibuat oleh alien cerdas.
"Pertama, mereka hadir ketika kita melihat bintang dan tidak ada ketika kita melihat jauh - berlawanan dengan interferensi lokal, yang biasanya selalu hadir," Steve Croft, ilmuwan proyek untuk Breakthrough Listen di Green Bank Teleskop dilansir dari Livescienc.
"Kedua, frekuensi sinyal berubah dari waktu ke waktu sedemikian rupa sehingga membuatnya tampak jauh dari teleskop." tambahnya.
Mungkin saja fitur-fitur ini bisa muncul secara kebetulan. Dan sebelum membuat klaim tentang kehidupan alien yang jauh, para peneliti perlu mengamati sinyal yang sama berulang kali. Pengamatan tindak lanjut singkat di Teleskop Green Bank tidak menemukan tanda-tanda sinyal apa pun.
Tim peneliti berharap untuk menerapkan algoritme mereka pada data dari teleskop radio yang kuat, seperti MeerKAT di Afrika Selatan atau Next Generation Very Large Array yang direncanakan, yang akan didistribusikan ke seluruh Amerika Utara.
“Dengan teknik baru kami, dikombinasikan dengan teleskop generasi berikutnya, kami berharap pembelajaran mesin dapat membawa kita dari mencari ratusan bintang menjadi mencari jutaan,” ujar peneliti tersebut.
Penulis penelitian mengatakan bahwa menggunakan kecerdasan buatan adalah cara yang menjanjikan untuk mencari kecerdasan luar angkasa seperti temuan saat ini.