Bisnis.com, JAKARTA - Mengawali 2023, Twitter dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di Dublin dan Singapura.
Dilansir dari Engadget, Senin (9/1/2022) media sosial yang baru diakuisisi Elon Musk ini memangkas setidaknya selusin pekerja di seluruh kantornya di Dublin dan Singapura.
Salah satu karyawan terdampak, termasuk Analuisa Dominguez yang menjabat sebagai mantan direktur senior kebijakan pendapatan perusahaan.
Twitter juga memotong pekerja yang bertanggung jawab untuk menangani kebijakan media informasi perusahaan, selain beberapa karyawan yang terlibat dalam proses banding global platform dan program media pemerintah.
Ella Irwin, Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter, mengonfirmasi bahwa perusahaan baru-baru ini memberhentikan lebih banyak staf tetapi membantah tim yang terkena dampak pemotongan tersebut. "
Lebih masuk akal untuk mengkonsolidasikan tim di bawah satu pemimpin [bukan dua] misalnya," katanya.
Dia juga mengatakan Twitter menghilangkan peran di area yang mana media sosial tersebut tidak melihat volume yang cukup untuk membenarkan pengeluaran bakat. Dia menambahkan Twitter menambah staf di departemen yang dianggap menarik dan akan terus memiliki kepala kebijakan pendapatan.
Pada November 2022, ketika CEO Tesla selesai mengakuisisi Twitter, Musk mengatakan tidak akan melakukan pemangkasan. Namun setelahnya Twitter melakukan PHK terhadap divisi penjualan dan kemitraan bisnis setelah pengunduran diri massal para karyawannya November 2022.