Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat sebanyak 230 juta data pengguna Twitter bocor dan tersebar di forum peretas BreachForums.
Melansir dari Bloomberg, Sabtu (7/1/2023), Pengguna anonim di forum peretas telah menerbitkan basis data besar yang mereka klaim berisi informasi dasar tentang lebih dari 230 juta pengguna Twitter.
Basis data yang diunggah berisi antara lain nama dan alamat email para politisi, jurnalis, dan banker, beserta jumlah pengikut setiap akun dan kapan akun itu dibuat.
Meski demikian, Bloomberg melaporkan bahwa data yang dibocorkan tidak berisi detail sensitif seperti informasi kartu kredit, nomor jaminan sosial, atau alamat rumah. Sejauh ini tidak ada pelaporan kerugian dari pengguna akibat kasus ini.
Sementara itu, Alon Gal, salah satu pendiri konsultan keamanan dunia maya Israel Hudson Rock, mengatakan meski tidak ada data senditif yang diunggah, hal tersebut tetap menjadi kekhawatiran pengguna.
“Database tersebut mencakup akun Twitter dan email selebriti dan politisi, meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan mereka jika digabungkan dengan informasi lain yang tersedia di web,” ujarnya.
Para ahli percaya database tersebut berasal dari 2021, sebelum Elon Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Untuk itu, pengguna Twitter diminta untuk mengubah kata sandi dan email untuk meningkatkan keamanan akunnya.
Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan hindari pengulangan kata sandi yang pernah Anda gunakan di tempat lain, atau mungkin mudah ditebak.
Terakhir, daftar untuk autentikasi dua faktor, yang ditawarkan Twitter. Skema ini memberi Anda pemeriksaan verifikasi login kedua yang mempersulit pihak yang tidak bertanggunjawab untuk masuk ke akun Anda.
Hiindari juga menambahkan nomor telepon atau alamat email yang diketahui publik ke akun Twitter Anda, untuk menjaga identitas Anda tetap terselubung.