Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
VP Network Assitance, Security, and Operations Center Telkomsel Galumbang Pasaribu mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah optimalisasi kapasitas dan kualitas jaringan di 493 titik wilayah prioritas di seluruh Indonesia, yang berpotensi mengalami pertumbuhan trafik telekomunikasi secara signifikan.
"Untuk memastikan pelanggan kita berjalan dengan baik dan nyaman, Telkomsel sudah mendeliver sekitar 196.000 4G kita atau LTE, yang diperkirakan mencakup sekitar 96,50 persen dari total populasi yang ada di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (19/12/2022).
Dia memerinci, fokus wilayah prioritas tersebut mencakup 363 area spesial seperti alun-alun dan pusat perbelanjaan, 59 titik pemberangkatan transportasi umum, 21 titik jalur utama mudik, 47 area residensial, 1 rumah sakit pusat penanganan Covid-19, dan 2 tempat ibadah.
Khusus untuk tahun ini, sambung dia, Telkomsel juga telah menambah sekitar 25.000 Base Transceiver Station (BTS) 4G LTE. Penambahan ini sudah dilakukan sejak awal tahun untuk menjamin kelancaran arus data saat libur Idulfitri ataupun Nataru yang akan datang.
"Telkomsel juga telah menyiagakan tambahan 61 unit Compact Mobile BTS [COMBAT] dan meningkatkan kapasitas internet gateway hingga 9,212 Gbps," imbuh Galumbang.
Tak berhenti di situ, dia menyebut untuk memastikan daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) terlayani dengan baik, Telkomsel juga sudah punya 1.385 BTS USO.
"Kita juga sudah melakukan optimalisasi melalui drive test. Kita juga sudah melakukan rehearsal test untuk memastikan supaya setiap saat berjalan baik dan hal-hal terkait jaringan selama Nataru tidak terjadi interruption," tuturnya.
Adapun selama momen perayaan Nataru kali ini, Telkomsel memproyeksikan akan ada lonjakan trafik layanan data (payload) sebesar 17,6 persen dibandingkan dengan rerata hari biasa, dengan total payload diperkirakan mencapai 52,5 petabyte atau tumbuh 19,1 persen apabila dibandingkan dengan periode Nataru tahun sebelumnya.
Proyeksi pertumbuhan layanan data ini diperkirakan akan didorong oleh lonjakan pada sejumlah pemanfaatan akses layanan berbasis digital, mulai dari layanan media sosial, layanan komunikasi (instant messaging dan video conference), layanan streaming video, layanan mobile gaming, akses browsing, dan akses layanan e-commerce.
Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga telah bersiap mengantisipasi lonjakan trafik data saat Nataru.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan langkah antisipasi selalu dilakukan setiap tahun. Namun kali ini, diprediksi trafiknya akan berbeda dengan dua tahun sebelumnya.
Dia menuturkan, pada 2020 dan 2021, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, seperti work from home (WFH). Dengan begitu, pemanfaatan pita-pita lebar atau layanan fix broadband lebih banyak dibandingkan mobile.
"Sekarang ini mungkin saja sudah mulai masyarakat bepergian sehingga trafik seluler menjadi penting," kata Johnny saat meninjau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Depok, Jumat (16/12/2022).
Terkait langkah antisipasi yang dilakukan, dia mengaku telah berkoordinasi dengan operator seluler dan jaringan guna menjaga serta memastikan ketersediaan bandwidth yang memadai saat Nataru.
Bahkan, imbuh Johnny, pihaknya saat ini telah melakukan serangkaian tes dan pengujian jaringan untuk memonitor spektrum frekuensi dan menjaga jumlah bandwidth saat adanya perpindahan masyarakat.
Dia juga menilai tetap perlu ada penambahan peralatan seperti infrastruktur Compact Mobile BTS (COMBAT) untuk menambah kapasitas sesuai dengan pergerakan masyarakat yang akan bepergian.
"Prediksi [pergerakannya] kita ikuti dari mobile movement-nya masyarakat. Itu akan terlihat pergerakannya di BTS, mereka bergeraknya kemana," tutur Johnny.