Bisnis.com, JAKARTA - Twitter Inc. kembali menjual layanan premium Twitter Blue, yang memberi pengguna lencana centang biru tepat di sebelah nama akun pengguna.
Menariknya, layanan Twitter Blue ini tidak hanya mengembalikan centang biru, tapi juga segera menyediakan beberapa warna centang lainnya dengan status khusus.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (13/12/2022), setelah penundaan selama beberapa pekan, jejaring sosial itu mengatakan dalam sebuah unggahan blog bahwa Twitter Blue sudah tersedia sekarang.
Pengguna yang membayar US$8 per bulan atau sekitar Rp125.000 akan menerima tanda centang biru dan dapat mengedit tweet yang sudah diunggah.
Twitter mengatakan akan mengambil sejumlah langkah lain untuk mendeteksi dan mencegah peniruan identitas, termasuk persyaratan bahwa pengguna memiliki nomor telepon yang valid yang dilampirkan ke akun mereka.
Selain itu, pengguna yang mengubah nama atau foto profil juga akan kehilangan tanda centang biru sampai perubahan itu ditinjau oleh Twitter.
"Akun yang ditemukan melanggar aturan kami dapat ditangguhkan tanpa pengembalian dana," tulis posting blog tersebut.
Sebelum diakusisi oleh Elon Musk pada akhir Oktober, Twitter memverifikasi akun dengan centang biru sebagai cara untuk membedakan pengguna terkemuka, atau mereka yang beresiko ditiru, termasuk kalangan selebriti, musisi, dan jurnalis.
Meski demikian, proses verifikasi dianggap kurang jelas, sehingga Elon Musk mengkritiknya sebagai sistem feodal.
"Akun Basic Blue akan menampilkan setengah jumlah iklan (dari akun normal). Kami akan menawarkan tingkat yang lebih tinggi tanpa iklan tahun depan." cuit Elon Musk di akun Twitter-nya, pada Selasa (13/12/2022).
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu mengatakan akan mulai menawarkan tanda centang dengan warna berbeda, termasuk tanda centang emas untuk bisnis dan warna abu-abu untuk akun politik.
Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan perusahaan yang berencana untuk menjual langganan untuk versi layanan bebas iklan tahun depan.
Upaya sebelumnya pada sistem bayar untuk verifikasi menyebabkan peniruan identitas yang meluas ketika pengguna yang membeli tanda centang mengubah nama pengguna mereka menjadi nama merek dan orang terkemuka, termasuk Elon Musk.
Elon Musk juga menargetkan Apple Inc. sebagai bagian dari peluncuran kembali Twitter Blue. Perusahaan akan menagih pengguna senilai US$11 atau Rp175.000 per bulan jika mereka berlangganan aplikasi Twitter dengan perangkat Apple.
Sebelumnya, pemilik Twitter itu pernah menjelaskan biaya lebih besar dijatuhkan pada pemilik iOS untuk kebutuhan pajak global de facto di internet.