2 Hewan Ini Dapat Bertahan di Danau Natron Tanzania yang Mematikan

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 8 Juni 2025 | 14:45 WIB
Penampakan Danau Natron, Tanzania/ YouTube
Penampakan Danau Natron, Tanzania/ YouTube
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Danau Natron, sebuah danau di Tanzania yang terletak di sepanjang East African Rift System, dikenal sebagai salah satu perairan paling ekstrem di dunia. Dengan kandungan kimia yang sangat keras, danau ini hampir mustahil dihuni oleh sebagian besar makhluk hidup. Namun, di balik sifatnya yang mematikan, Danau Natron justru menjadi pusat kehidupan bagi jutaan flamingo kecil.

Danau Natron adalah danau "soda", artinya airnya mengandung kadar natrium dan karbonat yang sangat tinggi. pH danau ini bisa mencapai 10,5—hampir setara dengan larutan amonia—sehingga airnya sangat kaustik dan dapat membakar kulit serta mata makhluk yang mencoba menyentuhnya.

Hewan yang mati di tepi danau akan terawetkan secara alami menjadi mumi kalsifikasi akibat reaksi kimia dari garam dan mineral yang melimpah.

Proses geologi di sekitar danau, yang dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik di East African Rift, menyebabkan terbentuknya natrium karbonat dan kalsium karbonat dalam jumlah besar.

Garam dan mineral ini mengalir dari perbukitan sekitar dan masuk ke danau melalui mata air panas di dasar danau. Karena Danau Natron tidak memiliki saluran keluar ke sungai atau laut, konsentrasi kimianya tetap tinggi sepanjang tahun.

Oasis bagi Flamingo Kecil

Meski mayoritas makhluk hidup tak mampu bertahan di kondisi ekstrem Danau Natron, beberapa spesies justru berkembang pesat. Salah satunya adalah flamingo kecil (Phoeniconaias minor) dan ikan tilapia yang telah beradaptasi.

Dilansir dari Live Scince, Minggu (8/6/2025) Danau Natron bahkan menjadi lokasi berkembang biak terpenting di dunia bagi flamingo kecil. Sekitar 1,5 hingga 2,5 juta flamingo—atau 75% populasi global—menetas di danau ini setiap tahunnya.

Flamingo kecil memiliki kulit dan sisik kaki yang tebal sehingga tahan terhadap air yang kaustik. Mereka membangun sarang di pulau-pulau yang terbentuk saat musim kemarau, dan anak-anak flamingo aman dari predator karena kondisi danau yang mematikan.

Selain sangat alkali, Danau Natron juga dangkal—hanya sekitar 0,5 meter—namun lebarnya bisa mencapai 15 kilometer.

Suhu airnya dapat melonjak hingga 60 derajat Celsius pada musim panas. Saat danau menyusut, mikroorganisme seperti haloarchaea dan cyanobacteria berkembang biak, mewarnai air danau menjadi merah. Pigmen dari cyanobacteria inilah yang membuat bulu flamingo berwarna merah muda.

Tempat Hewan Berubah jadi Batu

Danau Natron sempat menjadi perhatian dunia pada 2013 ketika fotografer Nick Brandt menerbitkan foto-foto hewan yang tampak seperti "batu" di tepi danau. Bangkai burung dan kelelawar yang mati di sana diawetkan oleh natrium karbonat, menciptakan pemandangan yang unik dan mengesankan.

Brandt menata bangkai-bangkai tersebut agar tampak "hidup kembali dalam kematian", memperlihatkan betapa ekstremnya lingkungan Danau Natron.

Di luar danau, ekosistem di sekitarnya yang terdiri dari rawa asin dan lahan basah tawar menjadi rumah bagi berbagai satwa lain seperti flamingo besar, pelikan, burung unta, kerbau, dan wildebeest.

Danau Natron membuktikan bahwa bahkan di lingkungan paling ekstrem sekalipun, kehidupan tetap bisa berkembang—memberikan pelajaran tentang adaptasi, ketahanan, dan keindahan alam yang luar biasa.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper