Bisnis.com, JAKARTA - Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK di industri startup masih berlanjut hingga saat ini, terlebih yang bergerak di bidang agritech.
Belum lama ini, Sayurbox, startup agritech mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lima persen dari total keseluruhan organisasi.
Sayurbox pun menjadi startup ketiga agritech yang melakukan PHK. Sebelumnya terdapat Tanihub, Brambang dan Bananas sudah melakukan PHK pada awal tahun.
Adapun pada kuartal II/2022, toko offline milik Sayurbox Panen ditutup dengan alasan ingin memfokuskan kepada area bisnis yang lebih menguntungkan.
Berikut daftar rangkuman startup agritech yang PHK dan tutup usaha:
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali.
TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).
TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selain itu, akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.
2. Brambang
Startup layanan kebutuhan pokok Brambang mengumumkan penutupan layanan jual -beli kebutuhan pokok sehari-hari dan beralih ke e-commerce elektronik
Dilansir dari laman instagram Brambangdotcom, Brambang mengumumkan bahwa layanan groceries Brambang akan berhenti pada Jumat,27 Mei pukul 19.000 WIB, semua pesanan atau keluhan akan diproses pada Sabtu,28 Mei.
"Pada 28 Mei, layanan Brambang akan beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik," ujar Brambang di lama instagramnya.
3. Sayurbox
Sayurbox, startup agritech baru saja mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 5 persen dari total keseluruhan organisasi.
Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox Amanda Susanti mengatakan bahwa langkah efisiensi karyawan ini merupakan keputusan sulit yang tak bisa dihindari oleh perusahaan. Dia pun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada karyawan yang terkena dampak efisiensi ini.
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang," ujar Sayurbox dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (7/12/2022)