Bisnis.com, JAKARTA - Pemadaman siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) di Jabodetabek pada 2 November 2022 dinilai telah menumbuhkan penonton TV digital hingga 70 persen.
Executive Director Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan sejak diberlakukannya ASO Jabodetabek, hampir setiap hari terjadi migrasi penonton TV dari analog ke digital.
"Sebelum terjadi ASO di Jabodetabek yang bisa menonton digital itu baru 46 persen. Akan tetapi dalam waktu kurang dari satu bulan kira-kira 3 minggu kemudian itu sudah naik jadi 70 persen. Jadi migrasinya itu cepat sekali," kata Hellen di kantornya, Kamis (8/12/2022).
Menurut dia, kendati saat ini sudah banyak layanan streaming, masyarakat masih akan tetap menonton TV karena merupakan salah satu hiburan gratis di rumah.
Untuk itu, sambung dia, migrasi masyarakat ke TV digital masih terlihat sangat tinggi.
"Kemudian ternyata ketika terjadi ASO di Jabodetabek, berita tentang ASO itu membuat kota-kota lainnya, masyarakatnya jadi ikut membeli set top box karena mungkin jadi bersiap-siap. Jadi [penontonnya] ikut naik juga," ujar Hellen.
Dia mencontohkan, penetrasi penonton TV digital di Bandung, Semarang, dan Jogja yang baru ASO pada 2 Desember lalu ikut naik rata-rata 10 persen.
"Ternyata efek dari ASO Jabodetabek itu membuat masyarakat di kota lain juga beli set top box sehingga naik semuanya di semua kota walaupun berbeda-beda tingkat kenaikannya," imbuhnya.
Sebelumnya, Kemenkominfo telah melaksanakan program ASO di wilayah Jabodetabek pada Rabu (2/11/2022). Baru-baru ini, suntik mati siaran analog tersebut juga telah dilakukan di Bandung, Jogja, Solo, Semarang, Batam, dan sekitarnya pada Jumat (2/12/2022).
Sementara itu Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza mengatakan rencana penghentian siaran analog tahap selanjutnya akan dilakukan di enam daerah yakni Surabaya, Makassar, Bali, Palembang, Medan, dan Banjarmasin.
Namun, dia belum bisa menyampaikan kapan waktunya karena baru akan diputuskan dalam rapat koordinasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Tanggal pastinya belum tahu ya, infonya minggu kedua Desember ini. Kita lihat perkembangan pada rapat koordinasi selanjutnya. Nanti Kominfo yang akan menyampaikan,” jelas Reza dikutip dari laman resmi KPI, Rabu (7/12/2022).