Bisnis.com, JAKARTA - Merger IndiHome dan Telkomsel melalui inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan salah satu strategi PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menjawab risiko ancaman resesi pada 2023.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan tahun depan diprediksi jadi tahun yang sangat menantang khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi.
"FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien," katanya dalam siaran pers, Kamis (8/12/2022).
Dia optimistis pertumbuhan Telkom masih cukup menjanjikan tidak hanya dari sisi top line, tetapi juga middle dan bottom line. Untuk itu, selain inisiatif FMC, pihaknya juga menyiapkan program utama lain yang akan jadi value creation ke depan.
Adapun program lainnya tersebut, sambung Ririek, adalah dari inisiatif InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
"Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co," ujar dia.
Ririek memerinci, Inisiatif InfraCo ini merupakan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya network sharing demi mengoptimalkan potensi dan valuasi.
Sementara pada inisiatif Data Center Co, imbuhnya, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi data center dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem.
Sebelumnya, Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan mengatakan pihaknya sedang menghitung valuasi di produk IndiHome agar ketika terjadi Fixed Mobile Convergence (FMC), ada penggabungan secara bisnis.
"Mudah-mudahan on schedule. Ini paling awal tahun 2023 sudah mulai sign untuk lebih ke staging kedua," ujar Kurniawan usai diskusi Digital Telco Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Menurutnya, nanti setelah valuasi disepakati, kemungkinan proses komersialisasi FMC ini baru berjalan pada kuartal II/2023.
"Setelah valuasi disepakati mungkin baru sekitar setelah Maret baru resmi secara komersialnya jalan, tetapi kalau bundling sudah jalan, cuma business to business-nya dan ini kan Telkom Group ya, anak perusahaan dengan Telkom, jadi relatively sebenarnya hanya masalah waktu aja. Paling lambat [kuartal dua]," tuturnya.
Adapun Kurniawan mengeklaim penggabungan keduanya akan menghasilkan produk FMC yang memberikan dampak baik bagi pelanggan.
Pasalnya, dengan penggabungan ini, pada akhirnya Telkomsel akan lebih fokus kepada layanan Business to Costumer (B2C) dan Telkom di sisi Business to Business (B2B).
Melalui perkawinan IndiHome dan Telkomsel ini pula, kebutuhan akses internet pengguna diklaim akan selalu terpenuhi, seperti saat di rumah bisa lewat fixed broadband IndiHome dan jika di luar rumah memanfaatkan jaringan Telkomsel.
"Setelah resmi digabungkan, pelanggan cukup membayar semua layanan atau produk FMC lewat satu pintu karena baik teknologi, bisnis, hingga proses pengelolaannya akan saling terintegrasi," ujar Kurniawan.