Bisnis.com, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di pabrik iPhone terbesar di dunia di Kota Zhengzhou, China, milik Foxconn menyebabkan Apple mengalami penurunan produksi 6 juta Iphone 14 pro.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (29/11/2022) menurut seseorang yang mengetahui terkait operasi perakitan, kerusuhan yang terjadi di Zhengzhou kemungkinan akan mengakibatkan penurunan produksi hampir 6 juta unit iPhone 14 Pro pada tahun ini.
Dia juga mengatakan perkiraan kerugian produksi bisa berubah tergantung dengan seberapa cepat Foxconn Technology Group, dapat membuat orang kembali ke jalur perakitan setelah protes keras terhadap gaji dan kebijakan lockdown.
Adapun, jika lockdown masih terjadi hingga beberapa minggu ke depan, kerugian produksi bisa lebih banyak lagi dibandingkan prediksi saat ini.
Dari sisi material, kerugian Apple diperkirakan mencapai US$1 miliar per minggu atau setara Rp15 triliun akibat penutupan dan kerusuhan di pabrik tersebut.
Dilansir dari CNN Business, Minggu (27/11/2022) Direktur pelaksana penelitian ekuitas di Wedbush Securities, Daniel Ives, menyatakan penghentian produksi yang berlangsung di pabrik Foxconn akan membahayakan untuk Apple.
“Setiap minggu penutupan dan kerusuhan ini, kami memperkirakan Apple menelan biaya [kerugian] sekitar US$1 miliar per minggu karena kehilangan penjualan iPhone. Sekarang sekitar 5 persen dari penjualan iPhone 14 kemungkinan terhambat karena penutupan brutal ini di China,” kata Daniel dikutip dari CNN Business, Minggu (27/11/2022)
Adapun, pada Senin (28/11/2022) saham Apple terlihat turun 1,9 persen dalam perdagangan pre market Senin di New York. Saham milik Apple pun sudah turun 17 persen sepanjang tahun ini.