Bos Startup Decacorn India Ingatkan 'Tech Winter' Masih Terjadi Tahun Depan

Khadijah Shahnaz
Selasa, 22 November 2022 | 14:12 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Startup decacorn, CEO Flipkart Kalyan Krishnamurthy memprediksi tech winter untuk startup masih akan berlangsung sampai dengan 12 bulan hingga 18 bukan ke depan.

Dilansir dari TechCrunch, Selasa (22/11/2022) bos e-commerce raksasa tersebut mengatakan startup harus mempersiapkan diri dengan banyaknya gejolak dan ketidakstabilan baik di pendanaan dan ekosistem tersebut.

“Ini akan menjadi sulit tahun depan. Perkiraan saya adalah bahwa banyak pendiri startup akan memasuki pasar antara April hingga Juni tahun depan, dan itulah momen kebenaran bagi ekosistem,” katanya pada pertemuan akhir pekan yang diselenggarakan oleh surat kabar India Economic Times.

Krishnamurthy juga mengatakan saat ini para pendiri startup harus menerima kenyataan menggalang pendanaan di valuasi yang lebih rendah (down round) dan merestrukturisasi perusahaan mereka.

Dia juga menilai banyak pendiri startup percaya bahwa mereka tidak akan dapat menarik dan mempertahankan talenta jika acara pendanaan tiba-tiba membuat saham karyawan yang ada menjadi kurang berharga.

“Pada 2001, perusahaan melihat lonjakan penilaian 2x hingga 6x dengan beberapa asumsi pertumbuhan dan profitabilitas yang mendasari untuk dua hingga tiga tahun ke depan. Saya pikir dengan cepat menjadi jelas bahwa asumsi tersebut tidak akan berlaku, ”kata Krishnamurthy, menjelaskan dorongan pendanaan startup di India tahun lalu.

Perusahaan rintisan India mengumpulkan rekor US$39 miliar pada 2021 karena investor secara agresif berupaya menggandakan diri di pasar negara berkembang. Sebaliknya, karena pasar mempertahankan posisinya awal tahun ini, pendanaan pada kuartal yang berakhir pada bulan September turun di bawah US$3 miliar.

Krishnamurthy, yang sebelumnya bekerja di toko investasi Tiger Global, terkenal membantu arsitek Flipkart memangkas tenaga kerjanya sebesar 30 [persen lima tahun lalu untuk membantu perusahaan menjadi lebih efisien. “Kami tumbuh dari sana, jadi tidak masalah,” katanya.

Flipkart milik Walmart, saat ini bervaluasi bernilai US$37,6 miliar. Flipkart saat ini pun membekukan perekrutan dan menghentikan akuisisi pada awal tahun ini. Sebelumnya startup e-commerce ini menghabiskan sekitar setengah miliar dolar untuk memperluas ke kategori perawatan kesehatan dan perjalanan online.

Startup yang disokong oleh SoftBank, Tiger Global, GIC, Dewan Investasi Rencana Pensiun Kanada, Otoritas Investasi Qatar, Tencent dan Franklin Templeton, mengatakan tidak akan IPO dalam waktu dekat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper