GOTO PHK 1.300 Karyawan, Begini Tanggapan Amvesindo

Khadijah Shahnaz
Jumat, 18 November 2022 | 20:07 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menilai pengetatan atau streamline jumlah karyawan yang dilakukan perusahaan teknologi merupakan startegi dalam menghadapi tech winter.

Bendahara Amvesindo, Edward Ismawan Chamdani, mengatakan saat ini perusahaan tech global maupun lokal tengah menghadapi tech winter. Terlebih dengan kondisi ekonomi yang saat ini tidak menentu dan membuat beberapa saham sektor teknologi global mulai rontok.

“Para startup harus mempersiapkan kondisi tech winter dengan berfokus pada profitabilitas yang lebih baik sehingga arus kas perusahaan bisa mendukung runway atau kelangsungan arus kas perusahaan lebih lama,” kata Edward kepada Bisnis, Jumat (18/11/2022(

Edward juga menambahkan sebagai bagian dari strategi menuju arus kas yang lebih sehat, pengetatan atau streamline jumlah karyawan menjadi salah satu fokus hampir semua perusahaan teknologi besar baik global maupun lokal.

Dia pun menekankan, saat ini startup harus bisa bertahan dalam menjaga cash flow sampai dengan 1-2 tahun ke depan akibait kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawan.

CEO Grup GoTo, Andre Soelistyo, menyatakan pihaknya telah mengadakan pertemuan (town hall) yang mengundang seluruh karyawan.

Pertemuan tersebut memaparkan langkah-langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial, sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.

"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," ujar Andre dalam siaran pers, Jumat (18/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper