Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk menyebut penurunan pendapatan Twitter, media sosial yang baru saja diakuisisinya, akibat tekanan dari kelompok aktivis.
Berdasarkan laporan keuangan milik Twitter, pendapatan media sosial berlogo burung biru tersebut menurun sepanjang paruh pertama tahun ini.
Pada kuartal II/2022, Twitter hanya meraup pendapatan sebesar US$1,18 juta. Nilainya turun 2,03 persen persen dibandingkan kuartal sebelumnya (q-to-q) yang sebesar US$1,2 juta.
Pendapatan Twitter juga terpantau turun 1,16 persen jika dibandingkan pada kuartal II/2021 yang sebesar US$1,19 juta. Secara rinci, pendapatan Twitter kuartal II/2022 didapatkan dari iklan senilai US$1,08 juta. Sedangkan, pendapatan dari pelanggan dan pendapatan lainnya sebesar US$100.657.
Menariknya, bilioner dan CEO Tesla Elon Musk mengatakan pendapatan ini berkurang dikarenakan terhentinya arus iklan di platform media sosial tersebut. Dia pun menyatakan berhentinya iklan ini dikarenakan adanya tekanan dari para kelompok aktivis.
Dia pun menyebut Twitter tak mengubah strategi moderasi kontennya dan telah melakukan seluruh upaya untuk bisa menenangkan para aktivis.
Musk pun baru -baru ini membuat kebijakan tarif baru untuk mendapatkan tanda verifikasi centang biru di Twitter seharga US$8 atau sekitar Rp125.000. Kebijakan ini dinilai untuk meningkatkan pendapatan.