Bisnis.com, JAKARTA - Nielsen memperluas jangkauan pengukurannya, dengan memasukkan YouTube untuk desktop dan perangkat seluler dalam solusi Total Ad Ratings (TAR) di tiga pasar tambahan di Asia Pasifik, yakni Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Head of Commercial Growth Nielsen APAC Arnaud Frade memasukkan pengukuran YouTube ini guna memberikan metrik lintas platform deduplikasi untuk iklan yang ditayangkan di TV dan Digital.
"Pengiklan menginginkan gambaran yang lebih holistik tentang audiens mereka, termasuk YouTube, sehingga mereka dapat memahami jumlah audiens yang mampu mereka jangkau melalui iklan yang ditayangkan di TV maupun saluran digital," katanya, Selasa (8/11/2022).
Frade menyebut, untuk pertama kalinya di Asia Pasifik, Nielsen menyediakan metrik lintas platform yang dapat ditransaksikan oleh pembeli dan penjual media.
Melalui peningkatan layanan ini, sambung dia, kini para pengiklan mampu mengukur inventaris YouTube dalam iklan lintas platform mereka di total tujuh pasar di seluruh dunia, di antaranya Indonesia, Filipina, Thailand, Meksiko, Italia, AS, dan Prancis.
“Dalam lanskap media yang terfragmentasi, pengiklan membutuhkan metrik lintas media yang independen untuk mengoptimalkan belanja iklan dan meningkatkan ROI serta menjangkau audiens yang tepat,“ ujarnya.
Sementara itu Managing Director Google Gaurav Kapur menyatakan dirinya senang pengukuran YouTube di dalam solusi Total Ads Rating Nielsen diperluas di Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Pasalnya, perluasan pengukuran independen ini dinilai dapat membantu industri untuk menavigasi dengan lebih baik lanskap media yang makin terfragmentasi.
"Dengan alat bantu yang lebih baik dari mitra pengukuran seperti Nielsen, pengiklan dapat membuat rencana investasi yang lebih strategis," ucapnya.