Bisnis.com, JAKARTA - Kaspersky mencatat sejumlah aktivitas berbahaya atau ancaman kejahatan siber yang membidik sektor UMKM di Asia Tenggara, termasuk Indonesia selama paruh pertama 2022.
General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong mengatakan hanya dalam kurun waktu enam bulan, penjahat dunia maya telah meluncurkan 11.298.154 serangan web terhadap UMKM di wilayah tersebut.
"Sebagian besar insiden diblokir agar tidak menginfeksi pengguna Kaspersky berasal dari Indonesia, Vietnam, dan Thailand," katanya, Senin (17/10/2022).
Yeo menyebut, ancaman berbasis web atau ancaman online merupakan kategori risiko keamanan siber yang dapat menyebabkan peristiwa atau tindakan yang tidak diinginkan melalui internet.
Ancaman web ini, sambung dia, dapat muncul akibat dari sejumlah kemungkinan, yaitu oleh kerentanan pengguna akhir (end-user), pengembang/operator layanan web, atau layanan web itu sendiri.
"Selain ancaman web, Kaspersky juga telah mendeteksi sebanyak 373.138 Trojan-PSW [Password Stealing Ware] yang mencoba menginfeksi UMKM di wilayah tersebut," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, dia menyatakan bahwa jumlah insiden paling banyak digagalkan di Vietnam, Indonesia, dan Malaysia selama paruh pertama 2022.
Adapun Trojan-PSW ini adalah malware yang berperan dalam pencurian kata sandi, bersama dengan informasi akun lainnya, yang kemudian memungkinkan penyerang mendapatkan akses ke jaringan perusahaan dan mencuri informasi sensitif.
“Pemilik bisnis UMKM mungkin berpikir perusahaan mereka terlalu kecil untuk menjadi target para penjahat dunia maya. Ada logika tertentu karena penyerang biasanya mencari keuntungan maksimal dari upaya minimal," ucap Yeo.
Melihat hal itu, dia mengingatkan perusahaan dan organisasi pemerintah harus menyadari bahwa UMKM biasanya merupakan pemasok pihak ketiga untuk perusahaan besar dan entitas penting.
Sektor ini, menurut Yeo, adalah bagian dari rantai yang lebih besar dan seperti efek domino. Jika satu pencuri kata sandi dapat masuk ke dalam sistem perusahaan skala kecil dan menengah, maka sangat mungkin seluruh rantai telah disusupi.
Dia menambahkan, kondisi saat ini harus diseimbangkan dengan memasukkan keamanan siber ke dalam anggaran yang terbatas untuk memastikan pemulihan yang bersifat berkelanjutan.
“UMKM di sini memainkan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara dan kawasan tersebut secara keseluruhan. Menurut laporan terbaru kami, kerugian yang dapat ditimbulkan dari pelanggaran data tunggal terhadap UMKM mencapai US$74.000 pada 2021," tuturnya.