Kaspersky: 85 Persen Pengguna Android Khawatir Soal Keamanan Data

Rahmi Yati
Jumat, 12 Agustus 2022 | 15:37 WIB
Ilustrasi keamanan data
Ilustrasi keamanan data
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kaspersky menganalisis data anonim yang disediakan secara sukarela oleh pengguna pada situs Privasi Checker. Hasilnya, 85 persen pengguna paling tertarik untuk mengetahui cara mengatur privasi pada layanan khusus di Android. 

Temuan ini diperoleh berdasarkan data anonim terkait kunjungan ke situs web Kaspersky Privacy Checker antara Januari - Juli 2022. Analisis juga mencakup layanan dan platform mana yang paling sering diminta oleh pengguna untuk instruksi pengaturan keamanan.

"Berdasarkan data ini, permintaan pedoman privasi untuk layanan di platform Android jauh lebih banyak dibandingkan dengan OS lain," kata Head of Social Media Kaspersky Sergey Malenkovich dikutip dari laporannya, Jumat (12/8/2022).

Dia memerinci, untuk pengaturan layanan, pengguna Android paling sering tertarik pada pedoman untuk Google (22 persen), WhatsApp (14 persen), aturan privasi sistem operasi dan Chrome (masing-masing 12 persen), Instagram (11 persen), dan Facebook (10 persen).

Menurutnya, pada platform Privacy Checker pengguna dapat memilih dari tiga tingkat pengaturan keamanan yang berbeda, yakni ketat, sedang, dan ringan. Tahun ini untuk semua layanan, pangsa permintaan terbesar terkait dengan instruksi tingkat menengah. 

Adapun dia menambahkan, statistik pengunjung dari Privacy Checker menunjukkan aspek privasi dan keamanan online mana yang paling menarik perhatian pengguna.

Tahun ini, imbuhnya, Instagram menduduki puncak di atas Facebook dan TikTok. Ini cukup mengejutkan mengingat jumlah pengawasan TikTok masih diterima dari publik dan pihak berwenang.

"Tampaknya ini mungkin terkait dengan pembaruan 'persyaratan layanan' yang dibuat selama tahun ini, dan pengguna ingin memastikan bahwa data pribadi mereka aman, apa pun yang terjadi,” ucap Sergey.

Sebagai tambahan, Kaspersky menyarankan untuk menyimpan informasi pribadi, seperti pemindaian paspor atau daftar kata sandi dalam arsip terenkripsi, bukan penyimpanan umum.

Melakukan pembaruan sistem operasi dan aplikasi juga penting secara berkala. Banyak masalah keamanan dapat diselesaikan dengan menginstal versi perangkat lunak yang diperbarui.

Selanjutanya cobalah untuk menghindari mengunggah informasi yang mungkin memberikan detail terlalu banyak, seperti alamat, nomor telepon pribadi, alamat e-mail, dan data pribadi lainnya. 

Sebelum membagikan apa pun, pertimbangkan apakah mungkin ada konsekuensi yang tidak diinginkan dan jangan membagikan apa pun yang dapat membahayakan privasi diri maupun orang lain.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper