Bisnis.com, KARANGANYAR - Pandemi Covid-19 tak mengganggu urusan warga Desa Kemuning, Kabupaten Karanganyar untuk mengurus surat-menyurat atau masalah administrasi kependudukan lainnya. Sebab, warga kini mengandalkan layanan digital besutan Telkom, bernama Smartvillage Nusantara.
Dwi Saryanto, Kaur Perencanaan Desa Kemuning, Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan bahwa melalui aplikasi SimpelDesa yang merupakan bagian dari layanan Smartvillage Nusantara, warga bisa mengurusi surat-menyurat hingga laporan atau keluhan di rumahnya bahkan sambil rebahan.
Beragam surat bisa diurus online seperti surat pengantar catatan kepolisian, surat keterangan resi KTP sementara, hingga surat keterangan kematian.
Warga yang sudah mengunduh aplikasi SimpelDesa tinggal masuk ke platform kemudian memilih layanan seperti pengurusan surat menyurat hingga laporan.
Setelah itu, permintaan warga akan masuk ke command center Smartvillage Nusantara. Petugas Desa Kemuning tinggal mengurus permintaan warga, surat pun diantar ke rumah warga.
"Warga tidak perlu datang ke desa, tinggal pakai aplikasi, diproses di sini, ada notifikasi," ujar Dwi kepada tim Jelajah BUMN untuk Indonesia pada Senin (19/9/2022).
Menurut Dwi, aplikasi ini memudahkan warga terutama saat pandemi Covid-19, di mana aktivitas warga banyak dilakukan di rumah. Bahkan, pengurusan surat-menyurat secara online itu meningkat tiga kali lipat saat pandemi Covid-19.
Selain untuk surat menyurat, aplikasi SimpelDesa banyak menampung usulan pembangunan dari masyarakat.
"Misalnya, ada infrastruktur jalan yang rusak atau untuk kebutuhan wisata dari dana desa," kata Dwi.
Upaya Telkom mendigitalisasi Desa Kemuning tidak hanya untuk urusan pemerintahan, tapi juga sektor lainnya seperti ekonomi warga yang didorong oleh pariwisata.
Terdapat sejumlah objek dan atraksi wisata di wilayah Desa Kemuning, seperti tur desa menggunakan Jeep (Kemuning Jeep Adventure), Kalimas, Taman Satwa Kuning, Tubing Pring Kuning, Taman Satwa Kuning, dan lainnya. Di Desa Kemuning juga terdapat 40-an homestay.
Pergerakan ekonomi melalui pariwisata ini kemudian ditunjang oleh adanya digitalisasi dari Telkom, seperti adanya elektronik loket (Elok).
Melalui digitalisasi ini, wisatawan bisa bertransaksi secara digital untuk menikmati wahana wisata. Pendapatan warga dari sektor pariwisata ini pun meningkat karena menjadi lebih terkoordinir dan terpantau.
Telkom juga mendigitalisasi proses perencanaan dan evaluasi masyarakat desa melalui eMonev. Ada juga perpustakaan digital, e-learning desa, hingga bioskop desa.
Selain itu, untuk menunjang keamanan pariwisata desa, terdapat CCTV, panic button, hingga weather monitoring, yang terintegrasi dengan command center.
General Manager Telkom Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) Solo, Pribadi Nirwana mengatakan bahwa digitalisasi di Desa Kemuning melalui program Smartvillage Nusantara ini merupakan inisiasi Telkom secara komprehensif.
Dalam pilot project-nya, Telkom mendigitalisasi 2 desa di Indonesia. Selain Desa Kemuning, ada juga Desa Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
"Smartvillage Nusantara itu dampaknya bagus buat warga desa, karena bisa meningkatkan jumlah kunjungan, transaksi, dan administrasi desa jadi lebih mudah, apalagi saat pandemi," ujar Nirwana.
Selain Smartvillage Nusantara, Telkom pun mendigitalisasi sektor pemerintahan seperti dengan e-pajak, e-parkir, dan digitalisasi retribusi.
Telkom juga mendigitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Solo Raya termasuk Karanganyar melalui MySooltan.
"Kami memberikan dukungan layanan digital bagi ekosistem UMKM. Ada juga bantuan pinjaman," ujar Nirwana.
Kemudian, melalui ekosistem aplikasi Agree, Telkom mendigitalisasi petani.
Nirwana mengatakan Telkom secara korporasi memang gencar bertransformasi sebagai perusahaan digital telco.
"Karena kebutuhan sekarang arahnya ke sana," ujarnya.
Ada tiga arah Telkom menuju perusahaan digital telco, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital service.
"Tuntutan zaman membuat Telkom bergerak menjadi digital telco, ini juga yang kami lakukan di daerah," imbuhnya.