Bisnis.com, PEKALONGAN - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Telkom Indonesia (TLKM) di Pekalongan mampu mendapatkan omzet hingga Rp400 juta setelah bergabung di Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom.
Pemilik Onty Cake, Trias Wahyu Arditya mulai merintis usaha kuliner sejak 2015 dan bergabung di Rumah BUMN Telkom pada 2017. Dari Rumah BUMN Telkom, ia banyak mendapatkan sejumlah pelatihan, program pendampingan dan fasilitas digitalisasi.
"Ini jadi wadah pengembangan bagi kami," kata Trias kepada tim Jelajah BUMN untuk Indonesia, Jumat (16/9/2022).
Sejumlah pelatihan yang ia ikuti seperti pengemasan (packaging), pemasaran, model bisnis, hingga pengelolaan organisasi bisnis. Trias juga memperoleh fasilitas digitalisasi seperti pemasaran online melalui platform besutan Telkom, PaDi UMKM.
Digitalisasi juga ia lakukan pada operasional bisnisnya, misalnya dengan memanfaatkan SooltanPay untuk fasilitas pembayaran dan SooltanKasir untuk point of sales (PoS) daring.
Digitalisasi melalui Rumah BUMN Telkom pun membuahkan hasil, omzet per bulan usahanya saat ini mencapai Rp300 hingga Rp400 juta.
Sebelum bergabung di Rumah BUMN Telkom, biasanya ia mendapatkan omzet bulanan Rp100 juta saja. Saat ini jumlah karyawan di usaha roti dan kuenya pun meningkat dari delapan orang menjadi 60 orang.
Selain itu, digitalisasi di Rumah BUMN Telkom membuat usahanya bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini karena ia melakukan shifting dari hanya mengandalkan ritel offline ke online lewat marketplace.
Fasilitator Rumah BUMN Pekalongan Dwina Nugraheni mengatakan, Rumah BUMN Telkom mempunyai lima fungsi. Pertama, pengembangan UMKM; kedua, basecamp millennials.
Ketiga, co-working space; keempat, satgas bencana dan terakhir program kemitraan serta Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Rumah BUMN Telkom menurutnya hadir untuk menjawab sejumlah tantangan yang dihadapi UMKM seperti akses pasar dan akses permodalan dengan peningkatan kompetensi.
"Dengan adanya program ini UMKM dapat berkolaborasi dengan perusahaan BUMN dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang kuat," tambah Dwina.
Selain pelatihan dan akses digitalisasi, sambung Dwina, Rumah BUMN Telkom memfasilitasi akses permodalan mulai dari Rp25 juta. Rumah BUMN Telkom juga memfasilitasi KUR melalui bank Himbara kepada UMKM.
"Program ini memberi dampak bagi UMKM secara perlahan. UMKM menjadi lebih melek teknologi dan bisa mengembangkan bisnisnya," jelasnya.
Saat ini, Rumah BUMN Telkom telah beroperasi di 43 kota/kabupaten. Di Pekalongan, sudah ada 2.860 UMKM yang bergabung di Rumah BUMN Telkom. Rata-rata, UMKM Pekalongan yang bergabung bergerak di sektor fesyen, kuliner, hingga kerajinan tangan.